JAKARTA, Tajuk24.com - cabe selalu menjadi andalan di hampir setiap masakan. Mayoritas orang Indonesia menggemari pedasnya cabe. Tanpa kehadiran cabe saat menyantap, makanan akan terasa hambar. cabe sangat vital.
cabe rawit yang biasa kita kenal fluktuatif harganya. Banyak ditanam petani di berbagai tempat.
Menurut sejarah, penyebaran cabai rawit dilakukan oleh penemu Benua Amerika, Christophorus Columbus, yang kemudian membawa biji cabai rawit ke Spanyol.
Dari Negeri Matador ini pengembara portugis dan Spanyol dalam kegiatan berdagang menyebarkan biji- biji cabai dan masuk di kawasan Asia yaitu india pada tahun 1542 dan masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-16.
Baca Juga: Ini yang Diwaspadai oleh Fajar/Rian dalam Turnamen All England 2023
Tak banyak yang tahu, kita memiliki cabe rawit varietas asli Indonesia bernama cabe katokkon. Tumbuh meluas dan menjadi andalan warga di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Lebih pedas
Buahnya berbentuk bulat mirip tomat atau cabe paprika. Panjangnya 3-4 cm dengan ukuran penampang 2 – 3.5 cm, dengan berat sekitar 30-50 gram/ buah. Berwarna hujau saat masih muda/ mentah dan kelak berubah menjadi ranum merah menggiurkan kalau sudah matang.
Keunggulan cabe katokkon rasanya lebih pedas sekitar 4 kali lipat dari cabe rawit yang biasa kita kenal.
Soal tingkat kepedasan, cabe terpedas di dunia yang telah diukur adalah cabe Carolina Reaper, dengan tingkat kepedasan 2,2 juta SHU (Scoville Heat Unit, satuan untuk mengukur tingkat kepedasan).
Baca Juga: Pendekar Pemanah Rajawali Bab 21.5 Bwee Tiauw Hong Mengenang Masa Lalu
katokkon memiliki tingkat kepedasan antara 400.000-600.000 SHU. Sedang cabe rawit yang biasa kita santap ‘hanya’ di sekitar 100.000 SHU.
Keunggulan lain katokkon adalah cabe ini memiliki aroma yang khas, harum, hingga menggugah selera yang akan menikmati.
Sementara dari sisi budi daya cara perawatannya lebih mudah.