JAKARTA, Tajuk24.com - Huawei Technologies mendapat hantaman dari Amerika Serikat (AS) sejak 2019, di mana perusahaan tersebut beserta submereknya Honor dilarang menggunakan sistem operasi Android pada lini ponselnya. Hal ini membuat Huawei mengembangkan sistem operasi sendiri, yaitu HarmonyOS.
Huawei juga dilarang memakai aplikasi bawaan Android seperti Chrome, Gmail, Playstore, YouTube, dll.
Langkah tersebut diambil Google setelah Presiden Donald trump mengumumkan darurat nasional pada Mei 2019 yang lalu "untuk melindungi jaringan komputer AS dari musuh-musuh asing".
Bahkan sebelum Trump mengeluarkan perintah eksekutif tersebut, pemerintah AS sudah mendesak sekutu mereka untuk tidak menggunakan produk Huawei. Seruan terfokus pada kelompok yang disebut "Lima Mata", yaitu AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Kelima negara tersebut memiliki kerja sama intelijen yang erat, termasuk secara elektronik.
Baca Juga: Gak Mau Ribet, Ini Cara Cek Tagihan Listrik pakai Tokopedia, Bisa Langsung di Coba Sambil Rebahan !
Washington akan berhenti berbagi informasi rahasia bila jaringan di negara-negara tersebut menggunakan peralatan 5G buatan Huawei.
Akibat masuk dalam daftar hitam alias Daftar Entitas AS, pendapatan Huawei turun drastis 29 persen pada 2021. Sebelumnya, Ponsel Huawei pernah menjadi nomor satu di dunia. Huawei menawarkan berbagai Ponsel populer, dari model kelas bawah hingga model unggulan.
Alasan AS melarang Huawei tentu berhubungan dengan China. Semua perusahaan yang berbasis di China diwajibkan secara hukum untuk mendukung dan memberi bantuan apapun kepada pemerintah China. Hal ini termasuk memberikan informasi mengenai individu, pelanggan, dan perusahaan, kapan pun diminta.
Baca Juga: Perempuan Berinisal APA Muncul ke Publik dan Tak Mau Terlibat Kasus Mario Dandy
Huawei juga dipandang memiliki hubungan yang lebih dekat dengan militer dan intelijen China dibandingkan kebanyakan perusahaan lainnya. Hal ini ada kaitannya dengan pendirinya Ren Zhengfei yang pernah bertugas di Tentara Pembebasan Rakyat di China.
Huawei juga menhadapi banyak tuduhan terkait mencuri IP perusahaan lain, salah satunya adalah kasus yang diajukan Cisco pada tahun 2003.
AS juga melarang Teknologi 5G Huawei beroperasi di AS dan negara-negara sekutunya. Huawei dituduh mengancam keamanan nasional dan perangkatnya bisa digunakan Beijing untuk spionase. Tentunya tuduhan ini sudah berulang kali dibantah oleh Huawei.
Dilansir dari CNBC, berikut adalah negara-negara yang melarang penggunaan teknologi Huawei:
Instansi pemerintah AS dilarang membeli perangkat Huawei setelah komite intelijen AS pada tahun 2012 mengeluarkan laporan yang mengatakan perangkat Huawei dan China dapat merusak kepentingan inti keamanan nasional AS.