DUBAI, Tajuk24.com - Setelah kurang lebih tujuh tahun terputus, Iran dan Arab Saudi sepakat memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan besar masing-masing, Jumat (10/3/2023).
Kesepakatan ini tercapai di Beijing, Cina di sela perhelatan besar Cina berupa pertemuan tahunan National People’s Congress.
Iran dan Saudi mengeluarkan komunike bersama terkait kesepakatan tersebut.
’’Hasil pembicaraan, Iran-Saudi sepakat memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedubes dalam kurun dua bulan,’’ demikian kantor berita Iran, IRNA, Jumat.
Pembicaraan damai Saudi dan Iran berlangsung selama empat hari, dan Cina bertindak sebagai mediator.
Baca Juga: Sama Sekali Tak Menduga, Beberapa Warga Diajak Makan Siang Bersama Presiden Jokowi di Rumah Makan
Foto dan Video pertemuan kedua negara disiarkan oleh Nour News, media yang punya kaitan dengan Dewan Keamanan Nasional Iran. Terlihat Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani bersama pejabat Saudi serta pejabat Cina, Wang Yi.
‘’Setelah menerapkan keputusan ini, menlu masing-masing negara akan bertemu untuk mempersiapkan pengiriman duta besar,’’ demikian disiarkan televisi Pemerintah Iran. The Saudi Press Agency juga mengonfirmasi adanya kesepakatan ini.
Dalam kesepakatan ini, kedua negara mempublikasikan pula pernyataan bersama.
Baca Juga: Meski Ada Pro-kontra, Israel Tetap Ikut Piala Dunia U-20 di Indonesia
Iran dan Saudi menyatakan kedua negara sepakat menghormati kedaulatan masing-masing dan tak mencampuri urusan dalam negeri.
Teheran dan Riyadh juga akan mengaktifkan kembali kerja sama keamanan yang disepakati pada 2001.
Rivalitas kedua negara ini telah berlangsung lama dan menimbulkan ketegangan.
Arab Saudi kemudian memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016 setelah aksi massa yang merangsek Kedutaan Besar (Kedubes) mereka di Teheran. Aksi ini dipicu eksekusi ulama Syiah oleh Saudi. (LN/Tajuk24, sumber: antaranews.com).
Baca Juga: Skuad PSG Tidak Harmonis, Kylian Mbappe Tidak Bicara kepada 4 Rekan Setimnya