Bos Tentara Bayaran Wagner Group Terus Terang Ingin Jadi Presiden Ukraina Gantikan Zelensky

- Minggu, 12 Maret 2023 | 21:47 WIB
Pimpinan kelompok paramiliter Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyatakan ambisi politiknya untuk menjadi Presiden Ukraina 2024. (Foto:BusinessInsider)
Pimpinan kelompok paramiliter Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyatakan ambisi politiknya untuk menjadi Presiden Ukraina 2024. (Foto:BusinessInsider)

JAKARTA, Tajuk24.com -  Pimpinan kelompok paramiliter Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyatakan ambisi politiknya. Bos tentara bayaran itu mengungkapkan niatnya untuk maju sebagai Presiden Ukraina pada tahun 2024 menggantikan Volodymyr Zelenskyy.

"Saya membuat pernyataan politik. Melihat segala sesuatu di sekitar saya, saya memiliki ambisi politik. Saya memutuskan untuk maju sebagai presiden pada 2024. Untuk Presiden Ukraina," kata Prigozhin dalam sebuah unggahan video di Telegram, dilansir dari media Anadolu Agency, pada Minggu (12/3/2023). Ia membuat pernyataan ini pada Sabtu (11/3/2023). 

Prigozhin berharap untuk bersaing dengan mantan Presiden Petro Poroshenko dan petahana Zelenskyy dalam memperebutkan kursi nomor 1 di Ukraina.

Prigozhin memastikan Ukraina akan baik-baik saja bila dirinya menang. 

"Jika saya memenangkan pemilihan Presiden Ukraina, semuanya akan baik-baik saudara-saudara, peluru tidak diperlukan," ujarnya.

Baca Juga: Kunjungan 'Kejutan' Biden ke Kiev, Ukraina Menjelang Satu Tahun Invasi Rusia

Menurut Prigozhin, setiap bulannya kelompok Wagner membutuhkan sekitar 10.000 ton amunisi  senilai sekitar USD 1 miliar. Sebelumnya ia mengeluh mengenai pasokan amunisi yang buruk dari industri pertahanan Rusia, namun Wagner juga tidak membeli sendiri. 

Prigozhin memberi alasan bila ia membeli semuanya dengan uangnya sendiri, maka hal itu akan menjadi "urusan negara, bukan bisnis".

Ditanya mengenai kerugian dari aspek manusia, Prigozhin berkata, "pejuang mati dalam perang bagaimanapun juga, perang itu diciptakan sedemikian rupa sehingga satu tentara membunuh yang lain."

Ia membantah bersekongkol dengan otoritas Ukraina dan "demi uang dan pencabutan sanksi" akan meninggalkan zona pertempuran pada "saat yang tepat".

Baca Juga: Ilmuwan Senior Rusia Penemu Vaksin COVID-19 Mendadak Tewas di Apartemennya 

"Saya tidak ke mana-mana. Pertanyaannya adalah, siapa yang mengambil uang itu ketika kami membuat isyarat 'niat baik' dan menyerahkan Kherson, wilayah Kharkiv, dan banyak [wilayah] lainnya?" tanya Prigozhin mengisyaratkan para pemimpin militer Rusia

Dalam sebuah pernyataan terpisah, Prigozhin mengumumkan pusat perekrutan Wagner telah dibuka di 42 kota di Rusia

Sebelumnya, Prigozhin berselisih dengan para panglima militer Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Sergey Shoygu dan kepala Staf Umum Valery Gerasimov. 

Pimpinan Wagner Group ini berkali-kali secara terbuka mengungkapkan keraguannya akan kompetensi Kementerian Pertahanan Rusia dan pimpinan puncaknya. Ia mengungkapkan tentang kecurigaannya akan "kecemburuan' kementerian atas "keberhasilan" Wagner, dan oleh karenanya dengan sengaja telah memotong pasokan amunisi sehingga menghambat kelompoknya.

(Shir/Tajuk24. Sumber:www.aa.com.)

Baca Juga: Rusia Rebut Senjata Pasokan AS untuk Ukraina dan Kirim ke Iran

Baca Juga: Ukraina Tahan 2 Mantan Pejabat Terkait Hancurnya Pesawat Terbesar di Dunia, 1 Masih Buron

Halaman:

Editor: Shirley

Tags

Terkini

Semakin Panas, Kali Ini Putin Mengancam Inggris!

Rabu, 22 Maret 2023 | 12:35 WIB
X