Paus Fransiskus: Ideologi Gender, Adalah Salah Satu Kolonisasi Ideologi Paling Berbahaya Saat Ini

- Senin, 13 Maret 2023 | 17:13 WIB
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus

VATICAN CITY, Tajuk24.com - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik paus Fransiskus kembali menegaskan penentangannya terhadap transgenderisme.

paus memperingatkan bahwa itu adalah ideologi yang berbahaya.

Ia berpendapat bahwa para pendukungnya naif jika mereka percaya bahwa mereka berada di jalan menuju kemajuan.

“Ideologi gender, hari ini, adalah salah satu kolonisasi ideologi paling berbahaya,” kata paus Francis dalam wawancara dengan surat kabar La Nacion Argentina.

“Mengapa berbahaya? Karena mengaburkan perbedaan dan nilai laki-laki dan perempuan,” jelasnya seperti dikutip dari RT, Minggu (12/3/2023).

Baca Juga: Inilah Laga-Laga yang akan Dilewatkan Casemiro pasca Hukuman Kartu Merah

paus telah berulang kali berbicara menentang teori gender selama bertahun-tahun, bahkan ketika dia menekankan perlunya menyambut dan memberikan pelayanan pastoral bagi orang-orang transgender.

paus Francis menyamakan ideologi gender dengan senjata nuklir dan manipulasi genetik, dan dia memperingatkan bahwa itu adalah bagian dari "perang global" melawan pernikahan dan keluarga.

Dia sering menggunakan istilah “kolonisasi ideologis” untuk merujuk pada kasus-kasus di mana organisasi dan pemerintah yang berpengaruh meminta negara-negara berkembang untuk menerima aborsi, kontrasepsi, dan nilai-nilai Barat sebelum mereka dapat menerima uang bantuan.

Dia pun mengeluh kepada para uskup Katolik pada tahun 2016 anak-anak sekolah diajari bahwa mereka dapat memilih jenis kelamin mereka.

Baca Juga: Erick Thohir Akan Membeli Perangkat VAR untuk Piala Dunia U-20 Nanti. Ini Syarat Pasang VAR di Stadion

“Mengapa mereka mengajarkan ini? Karena buku-buku itu disediakan oleh orang dan lembaga yang memberi Anda uang,” ujar paus.

paus mengatakan kepada La Nacion bahwa transgenderisme mengabaikan perbedaan yang tak terhindarkan antara pria dan wanita.

“Semua umat manusia adalah ketegangan perbedaan,” katanya.

“Itu tumbuh melalui ketegangan perbedaan. Masalah gender menipiskan perbedaan dan membuat dunia menjadi sama – semuanya membosankan, semuanya sama, dan itu bertentangan dengan panggilan manusia,” terangnya.

Halaman:

Editor: Gunawan Wibisono

Tags

Terkini

Semakin Panas, Kali Ini Putin Mengancam Inggris!

Rabu, 22 Maret 2023 | 12:35 WIB
X