JAKARTA, Tajuk24.com - Viral sebuah rekaman video di Provinsi Liaoning, China yang menunjukkan kejadian 'hujan cacing'. Dalam video tersebut nampak sejumlah mobil dipenuhi banyak objek berbentuk seperti cacing yang menempel di seluruh bagian kendaraan warga.
Video tersebut juga memperlihatkan sejumlah warga melindungi diri mereka dengan payung saat melintasi area tersebut.
Media Nation World News yang melaporkan bahwa fenomena itu membuat orang-orang sampai harus keluar dengan payung untuk melindungi diri dari cacing.
Dugaan Penyebab 'hujan Cacing' di China
Menurut The Scientific Journal of the Mother Nature Network, fenomena 'hujan cacing' bisa terjadi setelah hujan, di mana jauh dari tempat asalnya, cacing-cacing ini terbawa angin kencang dan jatuh di daerah tersebut.
Baca Juga: Tidak Sengaja Menanam Bunga Opium, Akhirnya Tanamannya Pun Dimusnahkan
Jurnal ilmiah tersebut juga menyebut hal serupa pernah terjadi di Edinburgh, Skotlandia pada tahun 2011. Setelah badai menerjang, lusinan cacing yang terperangkap dalam pusaran angin jatuh di lapangan dengan suara gedebuk dan disaksikan oleh seorang guru olahraga bernama David Crichton.
Pada tahun 2015, ratusan cacing tanah jatuh dari langit di pegunungan di Norwegia. Diperkirakan mereka terangkat dari tanah oleh pusaran angin, kemungkinan tornado. Cacing-cacing itu kemudian terdeposit di atas permukaan es bermil-mil jauhnya dari tempat asalnya.
Ada teori yang mengatakan cacing-cacing ini berasal dari bangunan yang telah dikerubungi oleh cacing dan kemudian terbawa angin.
Baca Juga: Mengenal Sosok Abby Choi, Penyayang dan Peduli kepada Binatang maupun Manusia
Teori lain mengatakan bahwa cacing-cacing tersebut sebenarnya adalah bunga poplar, sejenis pohon tulip yang bunganya menyerupai cacing.
Fenomena ini dikatakan biasa menjelang musim semi, di mana pohon poplar mulai bermekaran bunganya. Ranting bunganya jatuh dari pohon dan dikira cacing atau ulat oleh orang-orang yang tidak biasa dengan fenomena ini.
"Itu bukan cacing atau binatang, tapi tangkai bunga yang jatuh dari pohon," tulis seorang pengguna Twitter.
"Objek yang jatuh dari pepohonan poplar pada musim semi bukanlah ulat, tetapi bunga yang mekar dari pohon-pohon poplar. Ketika tangkai bunga poplar mekar mulai berjatuhan, itu tandanya akan mekar," sebut warganet Twitter lainnya.
Pada Desember 2022, peristiwa serupa terjadi di Florida ketika suhu dingin di mana iguana jatuh dari atas pohon.
Baca Juga: Rusia Rebut Senjata Pasokan AS untuk Ukraina dan Kirim ke Iran
"Mereka menjadi lambat atau tidak bergerak ketika suhu di bawah 40F (4.4C)," kata meteorologis Brian Shields di sebuah Twitter. "Mereka bisa saja jatuh dari pohon,namun mereka tidak mati," katanya.
Insiden tersebut dilaporkan bukanlah hal yang tidak umum ketika cuaca dingin menerpa area tersebut. Saat suhu menurun, reptil-reptil itu menjadi kaku dan jatuh ke tanah.
Pada Juni 2009, fenomena serupa pernah terjadi dan bahkan berlangsung selama satu bulan di Perfektur Ishikawa, Jepang. Selain cacing, para warga juga merasakan
hujan kodok dan kecebong.
Selain itu beberapa negara pernah melaporkan hujan ubur-ubur, ikan, dan laba-laba.
Otoritas China sendiri masih belum secara resmi memberikan penjelasan terkait kejadian 'hujan cacing' yang Viral tersebut.