JAKARTA, Tajuk24.com - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (18/3/2023) mengungkapkan kemungkinan dirinya akan ditangkap pada Selasa (21/3/2023). Penangkapan Donald Trump tersebut terkait dengan dakwaan penyuapan dari aktris film dewasa Stormy Daniels sebelum pemilu 2016.
Trump mengaku mendapat bocoran informasi dirinya akan ditangkap dari kantor Kejaksaan Manhattan.
"Kebocoran ilegal dari kantor kejaksaan distrik Manhattan yang korup dan sangat politis ... menunjukkan bahwa tanpa kejahatan yang dapat dibuktikan ... kandidat Republik terkemuka dan mantan Presiden Amerika Serikat, akan ditahan pada Selasa (21/3/2023) pekan depan. Protes, ambil negara kita kembali!" tulis Trump di platform miliknya, Truth Social pada Sabtu, 18 Maret 2023 pagi.
Terkait hal tersebut, Trump menyerukan kepada para pendukungnya untuk berdemonstrasi.
Menurut pengacara Trump, Joe Tacopina, pernyataan Trump tentang perkiraan penangkapannya adalah berdasarkan laporan jurnalis di mana Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan akan bertemu dengan penegak hukum dalam rangka mempersiapkan kemungkinan dakwaannya.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Menantang Dunia dengan Mengunjungi Kota Mariupol di Wilayah Ukraina
"Tidak ada yang memberi tahu kami apapun di mana hal ini sangat membuat frustasi. Presiden Trump mendasarkan responsnya pada laporan jurnalis," kata Tacopina kepada CNN.
Seorang juru bicara Trump mengatakan bahwa mantan presiden AS itu belum diberitahu mengenai kemungkinan rencana penahanannya.
Hingga saat ini belum pernah ada presiden AS, baik saat sedang menjabat maupun sesudahnya, yang menghadapi dakwaan pidana. Meskipun demikian, Trump bersikeras akan terus berkampanye.
Seorang juru bicara Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg menolak untuk berkomentar. Sebelumnya, Kejaksaan Manhattan menyelidiki mantan pengacara Trump, Michael Cohen, yang menyuap aktris porno Stormy Daniels (nama aslinya Stephanie Clifford) senilai USD 130.000 atau hampir Rp 2 miliar.
Cohen dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada 2018 atas tuduhan federal terkait. Cohen telah mengaku bersalah namun mengatakan ia melaksanakan perintah Trump.
Kantor Bragg telah memberikan bukti kepada dewan juri mengenai penyuapan kepada Daniels supaya ia bungkam soal perselingkuhannya dengan Trump, di mana skandal tersebut mencuat di hari-hari terakhir kampanye Trump pada 2016 silam.
Baca Juga: Putin Show of Force, Kunjungi Krimea Sehari Setelah ICC Perintahkan Penangkapan
Sebelumnya Daniels mengakui pernah menjalin hubungan seksual dengan Donald Trump yang tidak diinginkannya pada 2006, di mana saat itu Trump telah menikah dengan Melania.
Jaksa wilayah Manhattan sedang mempertimbangkan untuk mendakwa pria berusia 76 tahun tersebut, dan bila hal itu terjadi maka Trump akan menjadi mantan presiden yang pertama didakwa karena melakukan tindakan pidana.