JAKARTA, Tajuk24.com- Setelah ramai pemberitaan penangkapan Putih oleh ICC atau Pengadilan Kriminal Internasional dan akan ditangkap jika memasuki ke 123 negara anggota ICC kali ini pihak Putin menanggapi dengan mengancam Inggris.
Ia mengatakan negerinya akan "dipaksa bereaksi" ke kerajaan itu.
Hal ini terkait keinginan London untuk memberikan pasokan militer kepada Ukraina.
Termasuk, amunisi yang mengandung depleted uranium.
Depleted uranium merupakan sebuah peluru yang diciptakan dari limbah uranium dan termasuk salah satu senjata paling berbahaya di dunia. Peluru ini mampu untuk menembus tank Abrams sampai baja yang sangat tebal sekalipun.
"Inggris mengumumkan tidak hanya pasokan tank ke Ukraina, tetapi juga selongsong peluru uranium," kata Putin kepada wartawan setelah pembicaraan di Kremlin dengan Presiden China Xi Jinping, Selasa (21/3/2023) malam waktu setempat dikutip AFP.
Baca Juga: Jokowi Mendorong Anak Muda Papua Beternak Dibanding Jadi PNS
"Jika ini terjadi, Rusia akan dipaksa untuk bereaksi," tegasnya.
Tak jelas apa reaksi yang akan dilakukan Rusia. Namun Putin kerap kali mengancam eskalasi perang dan kemungkinan penggunaan nuklir jika Barat memprovokasi.
Sebelumnya penggunaan depleted uranium disebut Menteri Pertahanan Inggris Annabel Goldie. Hal tersebut dinyatakan dalam pernyataan tertulis kepada wartawan.
"Bersamaan dengan pemberian kami satu skuadron tank tempur utama Challenger 2 ke Ukraina, kami akan menyediakan amunisi termasuk peluru penembus lapis baja yang mengandung depleted uranium," kata Goldie Senin.
"Amunisi seperti itu sangat efektif dalam mengalahkan tank modern dan kendaraan lapis baja," tambahnya.
Baca Juga: Ngerinya Judi Online Slot, Jangan Coba-coba Deh!
Di PBB, depleted uranium sendiri digambarkan sebagai logam berbahaya. "Sangat beracun secara kimiawi dan radiologis," kata organisasi itu.
Hal sama juga ditegaskan organisasi anti-nuklir CND. "Ini bencana lingkungan dan kesehatan tambahan bagi mereka yang hidup melalui konflik karena debu beracun atau radioaktif dapat dilepaskan saat terkena dampak," jelas kelompok itu.
Amunisi tersebut digunakan dalam konflik di bekas Yugoslavia dan Irak. Itu dicurigai sebagai kemungkinan penyebab penyakit misterius "sindrom Perang Teluk".
Baca Juga: Pecut Sakti Bajrakirana Bab 10.10, Mengalahkan Rayuan si Iblis Dalam Hatinya