JAKARTA, Tajuk24.com- Perang Rusia dengan Ukraina yang masih berlangsung sampai saat ini menyebabkan ribuan tentara tewas baik dari pihak Rusia maupun Ukraina.
Seorang jenderal senior dari Angkatan Darat Ukraina mengirim sinyal kuat soal balas dendam atas serangan Rusia.
Kolonel Jenderal Oleksander Syrskyi berkata "angkatan bersenjata Ukraina akan meluncurkan serangan balasan habis-habisan, guna merebut kembali wilayah yang hilang."
Kolonel Jenderal berkomentar seperti itu karena dia mendapat laporan bahwa pihak Rusia menderita kehilangan tenaga dan amunisi di Donestsk, Ukraina Timur.
Baca Juga: Bahas Persiapan Pemilu 2024 Ketua DPR Puan Maharani Temui Presiden Joko Widodo
Perlu untuk diketahui tanda kepangkatan Kolonel Jenderal adalah jenjang jenderal senior, satu pangkat diatas jenderal, Charlles Pettibone menjelaskan "Kolonel Jenderal di Amerika Serikat setara dengan Letnan Jederal."
Para analis mengatakan serangan Rusia di sekitar Bakhmut itu sudah kehilangan momentum.
Seiiring dengan munculnya pemberitaan Bloomberg bahwa pasukan bayaran Rusia dari kelompok Wagner akan mengurangi keterlibatan dalam konflik pasca perselisihan mereka dengan Kementrian Pertahanan Rusia, walaupun berita tersebut sudah dibantah oleh pimpinan mereka Yevgeny Prigozhin.
Kolonel Jenderal Olexander Syrskyi mengatakan "tentara di garis depan di Bakhmut telah menunjukan ketahanan, keberanian manusia super, terutama dalam menghadapi tembakan artileri dan pesawat musuh yang terus-menerus"
Baca Juga: Pecut Sakti Bajrakirana Bab 11.3, Sutejo Lawan Tangguh untuk Resi Wisangkolo
Ukraina memang akan melancarkan serangan balasan pada musin semi, tetapi menunggu kedatangan lebih banyak persenjataan berat, termasuk pasokan tank dan amunisi dari Inggris.
Menteri Pertahanan Inggris Annabel Goldie mengatakan "Bersamaan dengan pemberian kami satu skuadron tank tempur utama Challenger 2 ke Ukraina, kami akan menyediakan amunisi termasuk peluru penembus lapis baja yang mengandung depleted uranium"
"Amunisi seperti itu sangat efektif dalam mengalahkan tank modern dan kendaraan lapis baja" tambahnya.
Mendengar hal tersebut tentu saja membuat Vladimir Putin geram dan balik mengecam Inggris.
" Jika ini terjadi (Inggris mengirim amunisi depleted uranium) Rusia akan dipaksa bereaksi" tegasnya.