NEW YORK, Tajuk24.com - Gereja Anglican atau Gereja Inggris Raya sedang memutuskan untuk mengganti kata panggilan untuk Tuhan di dalam Alkitab mereka.
Selama ini Tuhan yang disembah oleh milyaran orang di seluruh dunia lebih sering digambarkan sebagai sebuah sosok pria.
Seperti yang juga tertuang dalam konsep trinity yaitu adanya kehadiran Allah Bapa, Roh Kudus dan Sang Putra.
Serta ribuan lukisan klasik yang menggambarkan tentang kisah-kisah di kitab Perjanjian Lama yang melukiskan Tuhan sebagai seorang pria tua yang penuh wibawa.
Baca Juga: KRL Bogor-Jakarta Kota Keluarkan Asap Tebal di Stasiun Bojong Gede
Walaupun semua penganut agama dan aliran kepercayaan umumnya setuju kalau Tuhan tidak berjenis kelamin tetapi penggunaan kata ganti pria lebih cenderung untuk digunakan dalam berbagai bahasa di seluruh dunia.
Hanya ada sedikit saja bahasa di dunia yang kata bendanya netral dan tidak mempunyai jenis kelamin seperti bahasa Hungaria, Estonia, Finlandia dan juga bahasa Indonesia.
Terjemahan Al Quran dalam bahasa Inggris juga menggunakan kata pengganti pria untuk menerangkan tentang keberadaan Allah.
Walaupun ini hanya sekedar untuk mengikuti kaidah bahasa yang baku tetapi bagi sebagian orang masih agak sedikit merasa jengah.
Baca Juga: Api di Bukit Menoreh, Untara mengaku Anak Sadipa - Jilid 1 episode 5
Kabarnya pada musim semi tahun ini sejumlah perwakilan gereja Anglican dari seluruh dunia akan bertemu untuk membahas masalah ini.
Sampai sekarang masih belum ada yang tahu kira-kira kata netral apa yang akan dipilih untuk menjadi kata pengganti.
Ada usulan untuk menggunakan kata 'parent' yang bermakna orangtua, karena kata ini tidak memiliki jenis kelamin perempuan atau laki-laki.
Jika nanti kalau usulan itu benar-benar terjadi, entah bagaimana doa Bapa Kami yang sangat termasyur itu akan berbunyi.
Tabik.