• Senin, 25 September 2023

Aliran Sungai Muda Susut, Air PDAM Berhenti Mengalir, Warga Malaysia Berebut Air Dalam Kemasan

- Minggu, 21 Mei 2023 | 19:23 WIB
Sejak beberapa hari terakhir, warga Malaysia berbondong-bondong memenuhi supermarket untuk berebut persediaan air minum dalam kemasan (AMDK).
Sejak beberapa hari terakhir, warga Malaysia berbondong-bondong memenuhi supermarket untuk berebut persediaan air minum dalam kemasan (AMDK).

PENANG, Tajuk24.com - Sejak beberapa hari terakhir, warga Malaysia berbondong-bondong memenuhi supermarket untuk berebut persediaan air minum dalam kemasan (AMDK).

Panic buying air kemasan ini terutama melanda negara bagian Penang. Bahkan saat ini, rak-rak yang biasanya dipenuhi botol-botol air mineral sudah ludes isinya karena diburu warga.

Dikutip dari The Star, penduduk Malaysia ramai-ramai menyerbu supermarket dan memborong isi rak botol air minum.

Media sosial juga memperlihatkan kekacauan dengan saling dorong karena orang saling berebut air botol.

Baca Juga: Gagal Kuasai Laju Kendaraan, Truk Batu Bata Seruduk Rumah di Bogor, Seorang IRT Tewas, Tiga Luka-Luka

Situasi panic buying terjadi setelah adanya kekhawatiran kelangkaan air minum imbas aliran Sungai Muda yang tiba-tiba menyusut drastis di beberapa titik.

Sebagai informasi, Sungai Muda adalah sungai terpanjang yang terletak di sebelah utara Malaysia. Jutaan orang bergantung pada sungai ini, karena menjadi pemasok air baku bagi banyak perusahaan penyedia air bersih.

Panjang sungai ini 178 km dan melalui daerah-daerah Baling, Sik, Kulim, dan Kuala Muda, Kedah dan Seberang Perai Utara, dan Penang sebelum bermuara di Selat Malaka.

Dampak menyusutnya debit air kedah, air keran dari PDAM di rumah-rumah penduduk berhenti mengalir.

Baca Juga: Jokowi ke Zelenskyy: Turut Berduka Atas Korban yang Terus Berjatuhan, Indonesia Siap Jadi Jembatan Perdamaian

Dampak lainnya, banyak pemilik usaha, terutama rumah makan, memutuskan tutup karena ketiadaan suplai air.

Menyusutnya pasokan air dari Sungai Muda, berdampak pada menurunnya ketinggian permukaan di banyak waduk yang menyuplai air baku.

Misalnya saja Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90 persen, anjlok menjadi 88,2 persen.

Pada penyelidikan sementara, salah satu penyebab menyusutnya debit air adalah terbukanya pintu air otomatis yang digerakkan sensor. Yang mana, sensor yang terpasang disebut-sebut mengalami kerusakan.

Baca Juga: Mahfud MD : LGBT Tidak Masuk dalam KUHP Baru, Pelakunya Sulit Dibuktikan Secara Hukum!

Halaman:

Editor: Gunawan Wibisono

Tags

Terkini

AI Temukan Asteroid Penghancur Bumi, NASA Lalai?

Jumat, 11 Agustus 2023 | 18:54 WIB

Kerusuhan di Prancis Meluas

Minggu, 2 Juli 2023 | 18:47 WIB

Ledakan di Paris, Ada Korban WNI?

Kamis, 22 Juni 2023 | 14:36 WIB
X