JAKARTA, Tajuk24.com - Qatar Airways masih menempati posisi pertama sebagai maskapai terbaik dunia tahun 2022. Maskapai ini juga meraih penghargaan seperti kelas bisnis terbaik dan juga maskapai terbaik di Timur Tengah. Namun Qatar Airways baru-baru ini menolak seorang penumpang pesawat untuk naik dengan alasan yang bersangkutan kegemukan.
Juliana Nehme (38) adalah seorang influencer dan model plus size dari Brasil yang berlibur dengan keluarganya di Libanon. Mereka pergi menggunakan Air France dan tanpa masalah apapun. Namun saat pulang, Juliana memilih Qatar Airways dan transit di Doha.
Juliana menangis terisak-isak karena ditolak oleh maskapai tersebut. "Saya membeli tiket pulang pergi ke Brasil melalui Qatar dan saat check in seorang pramugari memanggil ibu saya. Sementara staf lain menyelesaikan check in kami dan memberi tahu kalau saya tidak boleh naik pesawat karena saya terlalu gemuk," ucapnya dilansir dari DailyMail. Ia merasa dirinya didiskriminasi oleh maskapai ini.
Juliana berkata kalau di penerbangan sebelumnya ia tidak mendapat masalah. "Ada waktu 30 menit sebelum pesawat lepas landas. Saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Juliana dengan panik. Ia juga diancam pihak maskapai di Bandara Internasional Rafic Hariri karena merekam kejadian ini.
Baca Juga: Jakarta Utara Paling Terancam jika Ibu Kota Tenggelam?
Juliana mengatakan dirinya diminta untuk membeli tiket bisnis senilai USD 3000 atau sekitar Rp 47 juta agar bisa diizinkan untuk naik.
Akhirnya Juliana dan ibunya tetap tinggal di Lebanon, sedangkan saudara perempuan dan keponakannya sudah naik pesawat menuju Doha.
Juliana merasa sangat dipermalukan, "Saya menghabiskan uang untuk hotel dan taksi. Saya sangat dipermalukan di depan semua orang di bandara. Semua karena saya gemuk,"ucapnya.
Juru bicara Qatar Airways memberikan keterangan kalau itu bukan kejadian yang sebenarnya. "Penumpang yang dimaksud di Bandara Beirut awalnya sangat kasar dan agresif terhadap staf yang hendak mencheck-in. Salah seorang di rombongannya tidak menunjukkan dokumen PCR yang diperlukan untuk masuk Brasil," kata juru bicara Qatar Airways.
Baca Juga: Kamera ETLE Bisa Deteksi Pengendara Yang Belum Miliki SIM, Makin Canggih!
"Maka keamanan bandara pun campur tangan karena staf dan penumpang sangat prihatin dengan perilakunya." Juliana kemudian dipulangkan keesokan harinya dengan penerbangan lain oleh Qatar Airways.
Qatar Airways juga menguraikan salah satu kebijakannya, di mana setiap penumpang yang menghalangi ruang sesama pelancong dan tidak dapat mengenakan sabuk pengaman atau menurunkan sandaran tangan, mungkin akan diminta untuk membeli kursi tambahan baik sebagai tindakan pencegahan keselamatan dan untuk keselamatan semua penumpang.
Baca Juga: Fenomena Ribuan Ikan Menepi ke Daratan di Jakarta Utara
