Pemimpin Penting ISIS di Somalia Tewas dalam Operasi Militer AS di Bawah Perintah Langsung Biden

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 01:13 WIB
Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan militer AS menewaskan 11 orang pejuang ISIS dan pemimpin seniornya Bilal al-Sudani dalam operasi militer khusus 25 Januari 2023 di pegunungan Somalia utara. (Foto:ist)
Menteri Pertahanan AS Llyod Austin mengatakan militer AS menewaskan 11 orang pejuang ISIS dan pemimpin seniornya Bilal al-Sudani dalam operasi militer khusus 25 Januari 2023 di pegunungan Somalia utara. (Foto:ist)

JAKARTA, Tajuk24.com - Pemimpin regional kelompok ISIS Bilal al-Sudani tewas di Somalia dalam operasi militer Amerika Serikat (AS) yang diperintahkan langsung oleh Presiden AS Joe Biden. Sudani tewas dalam tembak-menembak setelah pasukan AS turun ke kompleks gua pegunungan di Somalia utara untuk menangkapnya. 

"Pada 25 Januari, atas perintah presiden, militer AS melakukan operasi penyerangan di Somalia utara yang mengakibatkan kematian sejumlah anggota ISIS, termasuk Bilal al-Sudani," kata Menteri Pertahanan AS Llyod Austin. 

"Al-Sudani bertanggung jawab mendorong pertumbuhan keberadaan ISIS di Afrika dan mendanai operasi kelompok itu di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan," ujar Austin. 

Seorang pejabat AS anonim mengatakan Sudani menyediakan dan mengoordinasikan pendanaan untuk cabang-cabang ISIS dari basisnya di pegunungan di Somalia Utara, tidak hanya ke Afrika tetapi juga ISIS-Khorasan, cabang ISIS yang beroperasi di Afghanistan.

Baca Juga: Lukisan dan Puluhan Benda Seni Ukraina Berhasil Diselamatkan dari Perang dan Kini Dipamerkan di Paris

Analis mengatakan fakta di mana pasukan AS dikirim di bawah instruksi Presiden Joe Biden untuk membunuh atau menangkap Sudani, daripada menyerang menggunakan drone yang risikonya lebih kecil adalah hal yang penting.

Rincian mengenai sifat operasi militer tersebut belum dirilis, namun laporan dari New York Times mengatakan tentara diturunkan melalui helikopter dan Sudani tewas setelah baku tembak terjadi.

Operasi militer itu dilakukan setelah Presiden Biden mengerahkan kembali ratusan pasukannya ke Somalia setelah pendahulunya, Donald Trump, menarik mereka keluar. Namun, pasukan itu dikabarkan ada di sana hanya untuk melatih tentara Somalia, bukan melakukan operasi militer.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ISIS dilaporkan telah memperluas kegiatannya ke beberapa negara Afrika, termasuk Mozambik dan Republik Demokratik Kongo.

Walaupun kelompok ISIS relatif kecil di Somalia bila dibandingkan dengan kelompok yang terkait al-Qaeda yaitu al-Shabab, namun ISIS menguasai banyak wilayah selatan.

Sebelum bergabung dengan ISIS, Sudani pernah terlibat dalam perekrutan dan pelatihan petempur gerakan ekstremis Al-Shabaab di Somalia sepuluh tahun yang lalu. Namun kemudian ia berpisah dari gerakan ini untuk membentuk kelompok yang berafiliasi dengan ISIS pada pertengahan 2010. 

"Sudani diduga mempunyai peran keuangan dengan keterampilan khusus yang menjadikannya target penting untuk tindakan kontraterorisme AS," kata pejabat itu.

Dilansir dari Voice of America, Somalia sendiri menyambut baik tewasnya Sudani.

"Ini sangat positif dan diterima," kata penasihat keamanan pemerintah Somalia Hussein Sheikh Ali.

Halaman:

Editor: Shirley

Tags

Terkini

Semakin Panas, Kali Ini Putin Mengancam Inggris!

Rabu, 22 Maret 2023 | 12:35 WIB
X