Singapura, Tajuk24.com - Interpol mencari wanita yang melakukan kecurangan dalam suatu Ujian Sekolah, seperti dikutip dari BBC News.
Poh Yuan Nie dicari karena melakukan penipuan dalam suatu ujian di Singapura.
Interpol telah mengeluarkan peringatan untuk seorang wanita di balik penipuan ujian di Singapura. Ia menggunakan ponsel dan headphone yang ditempelkan ke tubuh siswa untuk memberikan contekan.
Poh Yuan Nie, 57, memimpin kecurangan bersama dengan tiga kaki tangannya, yang semuanya telah dipenjara.
Baca Juga: Rasmus Paludan Berjanji Terus Bakar Alquran Setiap Jumat sampai Swedia Diterima Gabung NATO
Poh, mantan kepala pusat pendidikan setempat, seharusnya memulai hukuman pada September 2019 yang lalu, tetapi telah melarikan diri.
Dia diduga telah melarikan diri keluar dari Singapura.
Polisi di negara itu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Poh, juga dikenal sebagai Pony, November tahun lalu.
Mereka mengajukan "red notice" Interpol pada bulan berikutnya dan meminta informasi tentang keberadaannya.
Baca Juga: Nia Ramadhani dengan Tubuh Berpeluh Pamerkan Tatto di Punggung
Red notice adalah permintaan kepada lembaga penegak hukum di seluruh dunia untuk menemukan dan menangkap seseorang dan meminta ekstradisi atau tindakan hukum serupa.
Penipuan itu terjadi selama beberapa hari di bulan Oktober 2016, sewaktu para siswa menghadapi tiga ujian masuk ke perguruan tinggi Singapura.
Menurut media lokal, Pusat Pendidikan Zeus Poh terlibat kejahatan dengan meminta uang kepada enam siswa - berusia 17 hingga 20 tahun - untuk membantu mereka lulus ujian dan masuk perguruan tinggi kejuruan lokal yang dikenal sebagai politeknik.
Baca Juga: BCA Tegaskan Bukan Salah Tukang Becak yang Bobol Rekening Nasabah
Poh dibayar S $ 8.000 (+/- Rp 91,2 juta) per siswa, serta S $ 1.000 (+/- Rp 11,4 juta) untuk biaya masuk - tetapi uang itu akan dikembalikan sepenuhnya jika mereka tidak lulus.