• Senin, 25 September 2023

Drama balon asal China Terobos wilayah Amerika. Balon Mata-Mata atau Peneliti Cuaca?

- Minggu, 12 Februari 2023 | 12:19 WIB
Rute balon dan peralatan yang dibawa (ist)
Rute balon dan peralatan yang dibawa (ist)

NEW YORK, Tajuk24.com-  Pada hari sabtu yang lalu, pesawat tempur milik Amerika Serikat menembak jatuh sebuah balon udara yang diakui sebagai milik China. Penembakan terjadi di atas Lautan Atlantik di sebelah timur dari garis pantai negara bagian South Carolina.

Tim Angkatan Laut Amerika kemudian berhasil mengambil sisa balon tersebut dari kedalaman laut untuk segera diperiksa. Sehingga tuduhan mata-mata yang terang-terangan disangkal oleh pemerintah China bisa dibuktikan akan kebenarannya.

Menurut laporan dari pihak resmi NORAD atau Pertahanan Wilayah Udara Amerika Serikat dikatakan kalau balon udara ini berukuran tinggi sekitar 60 meter. Yang sama dengan tinggi gedung bertingkat 20 dengan membawa perlengkapan setara dengan berat 3 buah truk kontainer.

Baca Juga: Pembunuh Mantan Pacar di Pandeglang ditangkap 30 Menit Usai Membunuh

Balon ini sudah terlihat memasuki wilayah udara Amerika selama satu minggu sebelumnya di mulai dari negara bagian Alaska yang sangat lebar. Yang kemudian melewati negara Canada dan kembali masuk ke wilayah Amerika dengan mengikuti arus pergerakan udara yang tersebar.

Balon berada di ketinggian 60 ribu kaki yang setara dengan dua kali ketinggian jalur penerbangan pesawat komersial. Sehingga tidak akan terlihat terkecuali kalau memang sengaja untuk mencarinya atau kebetulan mendapat laporan dari warga yang kebetulan melihatnya secara personal.

Sedangkan radar milik militer juga tidak akan bisa menangkap sinyalnya karena terbuat dari bahan yang tak bisa dideteksi. Berbeda dengan missile, roket atau pesawat tempur yang langsung terdeteksi karena terbuat dari bahan metal.

Baca Juga: Pelaku Pembunuh Pacar di Pandeglang Sempat Minta Tolong Ayah Korban untuk Bisa Nyambung

Perintah untuk menjatuhkannya agak tertunda karena balon tersebut melayang di atas wilayah permukiman. Jalur yang dilalui melintasi Montana, Idaho, Nevada, Missouri dan beberapa negara bagian.

Perhitungan akan bahaya yang mungkin bisa ditimbulkan jika balon tersebut membawa bahan yang bisa meledak dijadikan pertimbangan. Baru setelah balon mencapai Lautan Atlantik perintah untuk menembaknnya diberikan oleh presiden Joe Biden.

Laporan terakhir dari badan intelligence Amerika di Pentagon mengatakan kalau balon tersebut diproduksi oleh sebuah pabrik yang berada di sebuah pulau terpencil. Lokasi pabrik ini termasuk di dalam pangkalan angkatan laut China yang dijaga secara ketat dan bukan merupakan produk retail.

Baca Juga: Anggota Polres Jakarta Utara ditusuk Warga saat grebek Narkoba di Koja

Diduga proyek ini telah berjalan selama beberapa tahun dengan menyasar negara-negara tetangga seperti India yang menjadi rival.

Selain itu Pentagon juga melaporkan kalau dalam beberapa tahun sebelumnya saat pemerintahan presiden Trump, balon serupa terlihat di Texas, Guam, Hawaii serta Florida tetapi hanya sebentar dan tidak sampai menimbulkan skandal.

Sedangkan pihak pemerintahan China yang mengakui kalau balon tersebut merupakan milik mereka dan malah berbalik menjadi berang. Dengan alasan kalau balon tersebut merupakan alat pengambil data keadaan cuaca yang berguna untuk penelitian.

Halaman:

Editor: Gunawan Wibisono

Tags

Terkini

AI Temukan Asteroid Penghancur Bumi, NASA Lalai?

Jumat, 11 Agustus 2023 | 18:54 WIB

Kerusuhan di Prancis Meluas

Minggu, 2 Juli 2023 | 18:47 WIB

Ledakan di Paris, Ada Korban WNI?

Kamis, 22 Juni 2023 | 14:36 WIB
X