TEHERAN, Tajuk24.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat infeksi virus Corona di Iran bertambah 15 jiwa dalam kurun waktu 24 jam dan 569 orang terpapar virus tersebut di tengah lonjakan kasus infeksi baru COVID-19.
Kementerian Kesehatan Iran melaporkannya pada Sabtu (11/3/2023).
Buletin harian dari kementerian itu mengatakan angka kematian telah menyentuh jumlah 144.956 jiwa, sementara jumlah pasien terinfeksi meningkat menjadi 7.573.328.
Buletin tersebut juga menulis bahwa sebanyak 407 orang yang terinfeksi virus tersebut berada dalam keadaan kritis dan dimasukkan ke unit perawatan intensif di beberapa rumah sakit di seluruh Iran.
Pada peta COVID-19 berkode warna, empat kota saat ini dikategorikan merah yang berarti risiko tinggi, 23 jingga atau risiko sedang, 187 kuning atau risiko rendah, dan 235 biru alias normal.
Baca Juga: Ana de Armas, Di Antara Oscar, Marylin Monroe dan Wonder Woman
Untuk diketahui, Iran menjadi negara pertama di Timur Tengah yang melaporkan virus Corona jenis baru pada Februari 2020 setelah mencatat dua kematian di Kota Qom, dan kemudian Teheran.
Negara para Mullah ini adalah negara yang paling parah dilanda COVID-19 di kawasan itu.
Iran mengalami setidaknya tujuh gelombang virus, sebagian besar disebabkan oleh varian sangat menular seperti Delta dan Omicron, sebelum kemudian mereda.
Situasi itu diperrumit oleh lambatnya vaksinasi, yang mendapat momentum setelah pemerintah baru mengambil alih kendali Teheran pada akhir 2021.
Pada Juni tahun lalu, setelah lebih dari dua tahun, Iran melaporkan nol kematian akibat virus corona. Saat itu jumlah kematian akibat COVID mencapai 141.318 jiwa.
Baca Juga: Sosok APA, Mantan Pacar Mario Dandy dan Teman Dekat AG, akan Dikonfrontasikan dengan Para Tersangka
Menteri Kesehatan Iran Bahram Einollah waktu itu mengingatkan bahwa mematuhi protokol kesehatan harus dilanjutkan hingga infeksi tidak terjadi lagi.
Lonjakan kasus secara mendadak dalam beberapa minggu belakangan memicu kekhawatiran akan gelombang baru di negara itu saat rumah-rumah sakit di sejumlah kota besar, termasuk Teheran, melaporkan sejumlah besar pasien.
Sebagian besar dari 80 juta penduduk Iran telah mendapatkan dua dosis vaksin.