Jakarta, Tajuk24.com - Pada Sabtu (16/9) malam, kebakaran melanda Museum Nasional yang berada dijalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dikutip dari CNBC Indonesia, setidaknya 4 ruangan dilalap Si Jago Merah, termasuk ruangan prasejarah.
Adapun empat ruangan tersebut berada di Gedung A yang menjadi tempat penyimpanan dan ruang tunggu.
"Setelah kami datangi memang betul terjadi kebakaran di Gedung A di sana tertulis ruang prasejarah Gedung A. Jadi di sini total ada tiga gedung yakni Gedung A, Gedung B dan Gedung C. Nah yang terbakar Gedung A," Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, dikutip dari detikcom.
Dia menjelaskan empat ruangan yang terbakar tersebut masing-masing dua di sisi kanan dan dua di tengah.
Baca Juga: Kiai Gringsing akan Menyusup ke Padepokan Ki Tambak Wedi
Belum ada rincian benda berharga apa saja yang terbakar dalam kejadian tersebut. Yang jelas, ruang prasejarah di Museum Nasional menyimpan sejumlah artefak yang sangat bernilai seperti benda-benda terkait penguburan massal prasejarah di Bali. batu lukis, kendi, noken, serta aneka kapak.
Sementara itu, dalam unggahan di X, sebelumnya dikenal sebagai twitter, pihak Museum Nasional dalam akun resminya @MuseumNasional menuturkan akan memprioritaskan perlindungan koleksi yang terdampak.
"Bekerjasama dengan pihak yang berwajib MNI sedang melakukan pengamanan lebih lanjut. Saat ini prioritas utama kami adalah perlindungan artefak berharga dan benda-benda sejarah yang ada di dalam museum," tulis akun itu.
Museum Nasional menyatakan akan melakukan investigasi internal, termasuk penyebab kebakaran dan mendata koleksi, baik yang terdampak maupun yang sudah diamankan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim segera mendatangi lokasi kejadian. Dia mendorong polisi untuk melakukan investigasi.
"Jadi ini merupakan hal yang sangat menyedihkan buat kami bahwa ini bisa terjadi. Tentunya tadi kami juga berbicara dengan aparat kepolisian untuk bisa segera melakukan investigasi mengenai apa alasan dan penyebab kebakaran tersebut," tuturnya.
Menurutnya, prioritas utama pemerintah saat ini adalah menyelamatkan sebanyak mungkin artefak dan bernda-benda bersejarah di ruangan yang terbakar.
"Jadinya kami telah berkoordinasi, jadi kami membuat tim gabungan antara tim museum dan pakar-pakar museum yang akan bekerja sama dengan aparat kepolisian dan juga aparat pemadam kebakaran untuk memastikan bahwa benda-benda tersebut bisa kita catat apa kerusakannya dan juga bisa kita amankan bagi yang bisa diamankan," ujarnya.