JAKARTA, Tajuk24.com - Kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat keamanan belakangan ini marak terjadi, masyarakat pun banyak menjadi korbannya.
Mendapati ancaman pembunuhan, bahkan mengalami kekerasan fisik bisa dirasakan masyarakat sipil yang dilakukan oleh oknum aparat keamanan nakal tersebut.
Padahal, Kapolri atau Panglima TNI sudah sering mengingatkan agar anggotanya untuk tidak bertindak arogan. Tapi ulah para oknum aparat nakal ini seakan tidak perduli dengan perintah atasannya tersebut.
Baca Juga: Panglima TNI Viral Buat Pernyataan Akan Terjunkan 1.000 Anggotanya Bakal Piting Rakyat Rempang
Hal ini juga menimpa pengacara ternama Muhamad Firdaus Oiwobo yang merasa diancam akan dibunuh oknum TNI yang berjuluk Rocker Man. Beberapa ancaman dilontarkannya kepada Firdaus selama beberapa tahun ini.
Puncaknya terjadi pada tanggal 13 September 2023 lalu, saat Firdaus usai melakukan sosialisasi partainya di Pulau Sumbawa. Dia mendapatkan ancaman pembunuhan berkali kali itu hingga sampai di Jakarta.
Akhirnya dirinya pun melaporkan hal itu ke Intel TNI Angkatan Darat (AD) dan akan diteruskan ke Pusat Polisi Militer (Puspom) yang ada di Jakarta. Ia merasa risih diperlakukan seperti itu selama bertahun tahun.
Baca Juga: Besok Pagi Dimulai Perjalanan Misi Penyelamatan Sekar Mirah
Ancaman berawal dari viralnya perseteruan antara dirinya dengan Ratna, yang mengaku sebagai cucu Sultan Bima. Kemudian mereka saling serang dan berujung dilaporkannya Ratna Dewi Muklisa ke Polda Metro Jaya oleh Firdaus.
Karena Ratna dilaporkan ke polisi, akhirnya seorang oknum anggota TNI berjuluk Rocker Man memaki dan menghujatnya didalam group WA khusus masyarakat Bima dan Dompu.
Firdaus lalu membalas hujatan dan ancaman Rocker Man didalam group itu, hingga berimbas dikeluarkan dirinya dari group Laskar Bima Dompu Bersatu oleh Rocker Man.
Baca Juga: 3 Cara mendapatkan Tiket Kereta Cepat KCIC Jakarta-Bandung
Mulai saat itu hubungan Rocker Man tidak membaik dengan Firdaus, Rocker Man malah sering melayangkan ancaman kepadanya. Bahkan Rocker Man menghina dari garis keturunan Firdaus yang bernama Profesor Sahidu, serta menyebut orang Wawo adalah budak istana Kesultanan Bima.
Karna membawa-bawa keturunan dan ras, akhirnya Firdaus melaporkan oknum TNI itu ke Puspom. Dia merasa terganggu karena saat ini dirinya sedang mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil NTB 1 Pulau Sumbawa.