Jakarta, Tajuk24.com - Terkait isu akan ada pengerahan prajurit TNI ke Rempang terkait demo anarkis yang terjadi di pulau Batam tersebut, TNI bantah ada penambahan prajurit ke sana.
Dilansir dari CNN Indonesia, Mabes TNI menyebut tidak ada penambahan prajurit yang dikirim ke Rempang, Batam, Kepulauan Riau untuk menangani warga yang menolak direlokasi berujung bentrokan dengan aparat.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI mengatakan Laksamana Muda Julius Widjojono menyebut posisi prajurit yang ada di sana pun hanya membantu tugas polisi.
"Sampai detik ini tidak ada penambahan," kata Julius saat dihubungi, Jumat (15/9).
Ia mengatakan Mabes TNI hanya mengirim tim Polisi Militer untuk mencegah oknum prajurit yang terlibat dalam sengketa kepemilikan tanah di pulau tersebut.
Baca Juga: Pengukuhan Pengurus MATRA Pasuruan di Rumah Djoglo Kedjajan
"Danpuspom sudah dari sana, tidak ada anggota yang terlibat," katanya.
Sebelumnya, dalam satu unggahan di media sosial X, terlihat potongan video Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Di dalam video, terlihat tulisan seperti judul berita media online dengan tulisan 'Perintah Tegas Panglima TNI Soal Rempang: Siap Kirimkan Pasukan!'.
Dalam potongan video, Yudo mengucapkan "dari masyarakatnya itu satu orang, miting satu itu kan, umpamanya masyarakat seribu, ya kita keluarkan seribu, satu miting satu kan selesai," kata Yudo.
CNNIndonesia.com menelusuri video tersebut, video lengkap pernyataan Yudo itu diunggah di akun Puspen TNI pada Selasa (12/9).
Secara umum, Yudo menyampaikan poin-poin soal netralitas TNI kepada jajarannya. Dalam satu momen, dibuka sesi tanya jawab.
Dalam sesi itu, Panglima Kodam I/Bukit Barisan (BB), Mayjen Mochammad Hasan sempat menyampaikan kebutuhan pihaknya soal peralatan untuk menangani huru-hara.
Baca Juga: Ki Tambi Berbisik pada Nyai Pruwita, Anakmu bukan Sembarang Orang
Hasan juga menyinggung soal peristiwa demonstrasi di depan Kantor BP Batam beberapa waktu lalu.