JAKARTA, Tajuk24.com - Badan Pusat Statistik (BPS) kembali melaporkan neraca perdagangan Indonesia tetap mengalami surplus pada Februari 2023. Surplus tercatat sebesar US$ 5,48 miliar.
Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi yakni US$ 21,40 miliar, sementara itu impor hanya US$ 15,92 miliar.
Nilai ini berada jauh di atas konsensus pasar yang yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 lembaga.
Konsensus memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Februari 2023 sebesar US$ 3,2 miliar.
Baca Juga: Sah! Adik Ipar Jokowi, Anwar Usman Kembali Jadi Ketua MK!
Pencapaian surplus pada Februari masuk dalam 10 besar surplus terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Surplus pada Februari 2023 juga memperpanjang tren panjang surplus yang kini bertambah menjadi 34 bulan berturut-turut.
Adapun surplus neraca perdagangan Indonesia sudah terjadi sejak Mei 2020 hingga Februari 2023.
Berikut 10 terbesar surplus Indonesia sepanjang sejarah (US$ Miliar)
Baca Juga: Pola Tidur Jadi Salah Satu Rahasia Kebugaran Cristiano Ronaldo, Seperti Apa?
1. April 2022 : 7,56
2. Oktober 2021 : 5,8
3. Agustus 2022 : 5,71
4. Oktober 2022 : 5,59
5. Februari 2023 : 5,48
6. Juni 2022 : 5,15
7. November 2022 : 5,13
8. September 2022 : 4,97
9. Agustus 2021 : 4,76
10. Desember 2006 : 4,64
Dari data di atas surplus terbesar Indonesia terjadi pada April 2022.
Jumlah ekspor Indonesia pada April 2022 mencapai US$ 27,32 miliar dan impor sebesar US$ 19,76 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 7,56 miliar.
Ini adalah rekor baru, sebelumnya tertinggi pada bulan November 2022 dan Oktober 2021 yaitu masing masing sebesar US$ 6,83 dan US$ 5,74 miliar yang jadi surplusnya tertinggi sepanjang sejarah.
Baca Juga: Viral! PM Malaysia Dapat Kiriman Pasta Gigi Ganja dari Indonesia!
