Pecut Sakti Bajrakirana Bab 9.7, Kisah Mengenai Resi Ekomolo yang Kejam

- Minggu, 19 Maret 2023 | 16:14 WIB

“Resi Ekomolo yang menjadi murid tertua, tentu saja merasa tidak senang, iri hati dan marah sekali, Akan tetapi karena hal itu sudah menjadi peraturan yang dipesankan guru mereka, dia tidak dapat menentangnya.”

“Akan tetapi, setelah gurunya meninggal dunia, Resi Ekomolo semakin menjadi liar. Dia semakin dalam terperosok ke dalam cengkeraman nafsu-nafsunya sehingga dia melakukan segala macam perbuatan sesat.”

“Dengan ilmu kepandaiannya yang tinggi, tidak ada yang dapat menghalangi perbuatannya. Merampas harta benda orang, merampas isteri atau anak gadis orang, bahkan memperkosa wanita menjadi kebiasaannya sehingga namanya tersohor sebagai seorang penjahat yang amat kejam, mudah saja membunuh orang-orang yang tidak berdosa.”

“Resi Limut Manik sebagai ketua Jatikusumo dengan segala kesabarannya berusaha untuk memberi nasihat dan peringatan kepada kakak seperguruannya yang menyeleweng itu.”

“Namun semua nasihatnya tidak didengar sama sekali, bahkan perbuatan jahat Resi Ekomolo semakin nekat dan liar. Ketika Resi Ekomolo memperkosa beberapa orang murid wanita Jatikusumo dan membunuh beberapa orang murid pria, kesabaran Resi Limut Manik sudah di batas kemampuannya.”

“Siapapun yang menjadi penghalang bagi Resi Ekomolo tentu dibunuhnya dan Resi Limut Manik tahu bahwa kalau hal itu dibiarkannya saja, maka akan semakin banyak jatuh korban yang tidak berdosa.”

“Yang paling akhir dari kejahatan Resi Ekomolo dan yang membuat Resi Limut Manik tidak dapat bersabar lagi adalah ketika Resi Ekomolo berusaha menggagahi isteri Resi Limut Manik namun gagal karena wanita itu lebih dulu membunuh diri dengan sebatang keris. Wanita itu memilih mati daripada tubuhnya dijamah Resi Ekomolo."

"Wah, jahat sekali....!! seru Rahmini ketika mendengar penuturan gurunya itu.

"Sungguh kejam!" kata pula Cangak Awu.

Maheso Seto diam saja dan Priyadi yang mendengarkan ini membayangkan keadaan Resi Ekomolo sekarang, yang sudah menjadi gurunya.

"Memang jahat dan kejam sekali Resi Ekomolo seolah telah berubah menjadi iblis karena merasa tidak ada yang berani menghalangi perbuatannya.”

“Bapa Guru Resi Limut Manik yang marah dan sedih atas kematian isterinya itu lalu bertindak, menegur kakak seperguruannya itu akan tetapi Uwa Resi Ekomolo malah menantangnya.”

“Terjadilah perkelahian yang dahsyat. Keduanya sama sakti mandraguna, bahkan Bapa Guru Resi Limut Manik nyaris kalah karena kesaktian Uwa Resi Ekomolo.”

“Mereka bertanding sampai setengah hari dan akhirnya Bapa Guru terdesak. Karena dirinya terancam bahaya maut Bapa Guru lalu mengeluarkan Aji Bajrakirana, yaitu dengan menggunakan pecut sakti itu.”

“Dengan aji kesaktian yang amat hebat ini, barulah Uwa Resi Ekomolo dapat dikalahkan. Kedua kakinya terkena lecutan pecut sakti dan menjadi lumpuh.”

Halaman:

Editor: Gunawan Wibisono

Tags

Terkini

Pendekar Pemanah Rajawali Bab 56.4 Hipnotis

Senin, 27 Maret 2023 | 16:20 WIB

Pendekar Pemanah Rajawali Bab 56.3 Lou Yoe Kiak

Senin, 27 Maret 2023 | 16:14 WIB
X