JAKARTA, Tajuk24.com - Anggota DPR RI Arteria Dahlan kini makin disorot saat berani menyenggol Menkopolhukam Mahfud MD dan warganet menguliti habis apa dan bagaimana Arteria Dahlan usai debat dengan sang Menteri.
Seperti dilansir dari laman Ayojakarta.com, usai debat dengan Menkopolhukam Mahfud MD, Arteria Dahlan yang dinilai kurang memiliki rasa hormat dan sopan santun kepada Mahfud MD saat mengikuti rapat dewan pada Rabu (29/3) yang bahkan diikuti dengan nada emosi.
Netizen pun habis menguliti Arteria Dahlan bahkan membongkar masa lalu sang anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP.
Mulai dari kasus bahasa Sunda yang kontroversial, plat nomor Polri ganda untuk kelima mobilnya yang sama dan kini bahkan netizen pun membongkar status pendidikan anggota DPR tersebut.
Baca Juga: Giliran Pejabat Pemda DKI Jakarta Jadi Sorotan Akibat Istri dan Anak Pamer Harta
Seperti dilansir Ayojakarta.com pada akun Twitter @partaisocmed Jumat (31/3), nampak sang akun mengunggah dua buah foto yang menunjukkan status kemahasiswaan Arteria Dahlan yang mengambil pendidikan S3 dengan caption ‘Tentang Adab’.
Sebuah foto memperlihatkan informasi yang diambil dari laman PDDIKTI bahwa Arteria Dahlan mengambil pendidikan S3 Program Studi Ilmu Hukum di Universitas Padjadjaran.
Terlihat Arteria mengambil pendidikannya itu pada awal tahun 2019 sesuai dengan data semester awal yang tercatat Semester Genap 2019.
Namun ada yang aneh pada data status mahasiswa saat ini, dimana disana tertulis bahwa Arteria tercatat ‘Hilang’.
Pada foto kedua yang diunggah oleh akun @partaisocmed tersebut, rupanya Arteria Dahlan juga tercatat menjadi mahasiswa S3 Ilmu Hukum pada Universitas Airlangga.
Baca Juga: Pendekar Pemanah Rajawali 64.5 Kwee Ceng dan Oey Yong Menghadang Eng Kouw
Arteria tercatat masuk pada Semester Ganjil tahun 2022 lalu, dan untuk status mahasiswa yang bersangkutan adalah ‘Belum lulus’ yang artinya saat ini dirinya masih berkuliah di Universitas Airlangga.
Dalam cuitan selanjutnya, sang akun juga menuliskan keterangan terkait status Hilang bagi mahasiswa.
“Di akademik, kasus Hilang ini krn mahasiswa tdk registrasi ulang (bayar UKT) di smstr tersebut tapi tdk memberikan info mundur. Bisa krn tidak kuat bayar kuliah atau bisa juga krn merasa tidak mampu melanjutkan pendidikan di PT tersebut,” cuitnya.
“Tapi melihat fakta bahwa setelah itu beliau mendaftar S3 di PT lain maka masalahnya tentu bukan kesulitan biaya. Dan bicara soal etika memang sebaiknya menyatakan diri mundur dahulu di PT yg tidak dilanjutkan sebelum mendaftar ke PT lain,” tulisnya lagi.
