JAKARTA, Tajuk24.com - Baru-baru ini sejumlah elite partai politik pendukung Anies Baswedan mengadakan pertemuan tertutup di Pulau Kaliage Besar, Kepulauan Seribu. Turut hadir dalam pertemuan tanggal 26 Mei lalu itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Teuku Riefky Harsya dari Partai Demokrat. Juga hadir Salim Assegaf Aljufri, Akhmad Syaikhu, Sohibul Iman, dan Al Muzammil Yusuf dari PKS.
Sedangkan dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) ada Surya Paloh, Sugeng Suparwoto, Hermawi Taslim, dan Taufik Basari.
Pertemuan di pulau yang disebut-sebut milik pribadi Ketua Umum Partai NasDem itu terungkap setelah foto-fotonya beredar di kalangan awak media.
Ketika dikonfirmasi, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf membenarkan pertemuan antara pimpinan partai politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung Anies Baswedan itu.
Muzammil pun mengkonfirmasi pertemuan itu berlangsung di sebuah pulau di Kepulauan Seribu milik Surya Paloh.
"Oh iya, ini pertemuan pekan lalu. Di lokasi Kepulauan Seribu lokasi milik Pak Surya Paloh," kata Muzammil kepada wartawan pada Rabu (31/5/2023), dilansir dari Tribun.
Baca Juga: NasDem mulai sepakati nama Cawapres untuk Anies Baswedan
Pulau Kaliage milik Surya Paloh
Pulau Kaliage Besar terletak di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Butuh waktu 90 menit menuju pulau tersebut dari dermaga Ancol.
Luas Pulau Kaliage hanya mencapai satu hektar, namun memiliki beragam fasilitas. Di antaranya dermaga kapal, kolam renang yang lapang dan mewah, mushola, helipad, villa, area menyelam (diving) dan snorkeling.
Keberadaan helipad di dekat pantai pulau ini memang membuat helikopter dapat mendarat di pulau dengan mudah. Namun, menurut Deputi Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Zainal Muttaqin, pada wawancaranya dengan Tempo (30/10/205) lalu, pembangunan helipad ini disebut merusak alam.
Baca Juga: Sandiaga Uno Akui Beda Visi dengan Anies: Gagasan Saya Pembangunan Bukan Perubahan!
Hal ini karena reklamasi pantai yang digunakan untuk membuat dua landasan helikopter itu telah merusak karang di sekitar pulau.
Di pulau ini juga tersedia sejumlah penginapan dengan desain yang unik, salah satunya adalah Rumah Joglo Kayu Jawa. Rumah Joglo dengan desain megah itu berfungsi sebagai ruang tamu utama yang menyambut tamu yang berkunjung ke pulau itu.
Pulau Kaliage Besar berarti pohon besar yang rimbun, karena pulau itu dipenuhi oleh beragam pepohonan yang tumbuh di setiap sudutnya sehingga suasananya pun adem dan sejuk.
Di pulau Kaliage juga terdapat sejumlah lokasi wisata lain, seperti Lumbung yang hanya berjarak tiga menit dengan berjalan kaki dari Rumah Joglo Kayu. Lumbung berupa hutan tropis dan di dalamnya terdapat rumah-rumah dengan desain yang sangat unik.
Jika berkunjung ke Pulau Kaliage, pengunjung juga bisa berwisata ke sejumlah pulau lainnya yang lokasinya berdekatan, seperti Pulau Macan dan Pulau Pelangi yang hanya membutuhkan waktu 10 menit.
Baca Juga: Sandiaga Uno Jaga Jarak dengan Anies, Nyatakan Tak Satu Visi Misi
Pulau ini pernah disorot pada 2015 lalu karena Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta saat itu, menyegel pulau tersebut karena masalah Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Kita akan paksa dia segera buat IMB. Jadi bersamaan dengan seluruh rumah yang tinggal di gang-gang untuk perbaiki IMB," kata Ahok usai sidang paripurna DPRD DKI Jakarta pada 30 Oktober 2015 silam.
Selain memaksa pihak Surya Paloh mengurus IMB, Ahok juga disebut akan menerapkan sanksi dan pajak yang tinggi sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
