PADANG, Tajuk24.com - Pengamat politik dari Universitas Andalas, Padang, Najmuddin Rasul, menyampaikan, Partai Golkar tengah mendapat ujian kematangan berpolitik.
Partai Golkar saat ini ditinggal sendirian oleh kawannya di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) karena PPP sudah merapat ke PDIP. Kemudian PAN juga memberikan indikasi akan mengikuti jejak PPP.
Dengan bubarnya KIB, peluang Golkar untuk mengusung capres, menurut Najmuddin, hampir dipastikan hilang. Mereka kini hanya bisa berkoalisi dan masuk ke salah satu poros, yakni poros pendukung Anies Baswedan dan poros Prabowo Subianto.
"Saya lihat kematangan politik Golkar tengah diuji. Selanjutnya, elit Golkar mesti berpikir lebih keras lagi. Apakah akan tetap membangun KIB ataukah berkoalisi dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan dengan Bacapres Anies. Ataukah mengajak Prabowo untuk membentuk berkoalisi baru," tutur Najmuddin.
Najmuddin melihat, ide awal pembentukan KIB memang dari Partai Golkar.
Dengan bertindak sebagai penggagas koalisi, partai berlambang pohon beringin tersebut berharap dapat mengusung ketua umum, Airlangga Hartarto sebagai capres.
Namun, elektabilitas Menteri Koordinator Perekonomian itu tak kunjung naik, sehingga daya tawar koalisi ini jadi lemah.
Makanya, menurut Najmuddin, tidak heran kalau PPP dan PAN lebih memilih untuk mendukung bacapres potensial seperti Ganjar Pranowo yang akan diusung PDI-P.
Baca Juga: Jalan-jalan ke Pulau Kaliage Milik Surya Paloh: Lokasi Koalisi Anies Baswedan Berkumpul
Tetapi, kata Najmuddin, tidak akan sulit bagi Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama Nasdem, Demokrat, dan PKS karena Airlangga sudah pernah melakukan pertemuan dengan elit-elit pada koalisi tersebut.
"Sedangkan pintu koalisi dengan Partai Gerindra pengusung Prabowo juga sangat memungkinkan bagi Golkar. Apalagi Golkar merupakan pendukung Prabowo saat Pilpres 2014 lalu," kata Najmuddin. (LN/Tajuk24, sumber: republika.co.id).
Baca Juga: Ada Plastik di Pangsit Mie Gacoan Kembali Viral, Pemilik Video Diburu
Baca Juga: Viral Elon Musk Cium Robot-robot Perempuan, Asli atau Palsu?
Baca Juga: Fiat Justitia et Pereat Mundus, Oleh: Laksamana Sukardi