JAKARTA, Tajuk24.com- Poppy Dharsono mengatakan bahwa Citayam Fashion Week merupakan sebuah fenomena sosial budaya dan bukan representatif dari industri fesyen.
Menurutnya, Citayam Fashion Week adalah cara para muda-mudi untuk mengekspresikan kegalauan mereka setelah dua tahun berdiam di rumah karena pandemi. Sebab itu, mereka membutuhkan tempat untuk menghibur dirinya.
“Citayam Fashion Week itu sebuah fenomena kebersamaan yang luar biasa dari putra putri kita yang setelah dua tahun mereka tidak bisa ke mana-mana,” katanya kepada Jawa Pos, saat dijumpai di Jakarta, Kamis (22/9).
Menurut Ketua Umum Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini, akhirnya yang mereka lakukan ketika pembatasan sosial sudah dilonggarkan, maka mereka naik kereta dari Citayam, Jawa Barat ke Dukuh Atas, Jakarta.
Baca Juga: Pengacara Yosep Parera Merasa Jadi korban Sistem Hukum yang Serba Setor Duit
“Begitu spontannya mereka memakai kesempatan itu untuk mengekspresikan kegalauannya. Mereka ingin tempat, mereka ingin berkreasi, mereka ingin menghibur dirinya sendiri dengan fesyen yang ada, tetapi menjadi tren untuk mereka,” jelasnya.
Poppy juga menjelaskan bahwa Citayam Fashion Week bukanlah representatif dari industri fesyen yang ada di Indonesia. Namun, fenomena tersebut merupakan fenomena sosial budaya karena pandemi.
“Terus terang itu bukan representatif dari industri fesyen yang ada di Indonesia seperti Harajuku di Jepang, tetapi saya melihat lebih kepada fenomena sosial budaya karena pandemi. Dan karena kebutuhan dari anak-anak muda untuk memiliki tempat di mana mereka bisa berekspresi,” ujarnya.
Tanggapan yang berbeda diutarakan desainer Musa Widyatmojo, dia menyayangkan bahwa akhirnya Citayam Fashion Week klimaks sebelum waktunya.
Baca Juga: Uang Untuk Hakim Agung Dimyati Ditaruh Dalam Kamus Bahasa Inggris
“Saya menganggapnya klimaks sebelum waktunya saja, sudah keburu layu. Sekarang sudah tidak terdengar lagi, padahal mereka butuh tempat,” kata Musa.
Dijelaskannya, sesungguhnya fesyen banyak bergerak dari level bawah. Sehingga menurutnya munculnya Citayam Fashion Week adalah sesuatu yang wajar. Sebab, siapa pun bisa memulai untuk menciptakan fesyen.
Musa menyampaikan bahwa dia menyayangkan respon yang diberikan oleh masyarakat yang mengaku komunitas fesyen. Menurutnya, seharusnya ada solusi yang bisa memberikan tempat bagi para muda-mudi yang tergabung dalam Citayam Fashion Week untuk berekspresi. (S Tom/ Tajuk24)
Baca Juga: Operasi OTT KPK Hasil Aduan Masyarakat Hingga Jaring Hakim Agung Baca Juga: Profile Hakim Agung Sudrajat Dimyati yang Terjaring OTT KPK