JAKARTA, Tajuk24.com - Walau sudah diumumkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang 6 orang tersangka, kemungkinan tersangka akan bertambah.
Seperti dilansir CNNIndonesia,com, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan enam tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Para tersangka itu dari mulai petinggi PT Liga Indonesia Baru hingga komandan kepolisian.
Merespons hal tersebut, Menko Polhukam Mahfud MD yang juga pemimpin Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menyatakan ada kemungkinan tersangka masih akan bertambah.
Ia mengatakan demikian karena TGIPF Tragedi Kanjuruhan masih bekerja, dan mungkin saja memberi masukan terkait siapa yang juga seharusnya bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan setidaknya 131 orang tersebut.
Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Malah Dipungli Petugas Ambulan, saat Urus Anaknya yang Tewas
"Tim dari pemerintah akan mencari penyebab-penyebab lain dan mungkin bisa saja dari temuan itu sebenarnya masih ada masalah atau pihak lain atau orang lain yang harus ditindak," kata Mahfud saat jadi pembicara dalam program daring Mata Najwa yang diakses dari akun Youtube Najwa Shihab, Kamis (6/10) malam.
Mahfud pun mengapresiasi kepolisian telah menetapkan enam orang tersangka tragedi Kanjuruhan. Selain itu, katanya, Polri juga mencopot sepuluh orang yang diduga bertanggung jawab atas tragedi itu.
Mahfud menyebut upaya kepolisian itu sebagai bentuk tanggap darurat.
Pada acara yang sama, salah satu anggota TGIPF Akmal Marhali mengatakan pihaknya akan terus bekerja untuk mencari akar masalah penyebab Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam lalu. Oleh karena itu, sambungnya, TGIPF akan terus menggali keterangan dari semua pihak termasuk saksi, korban selamat, maupun keluarga korban.
Baca Juga: Puan Sedang Kesal Saat Momen Bagi Kaos, itu Sebab Mukanya Masam, Kata PDIP
Selain itu, pihaknya pun membuka saluran langsung (hotline) bagi yang ingin memberikan keterangan kepada tim gabungan yang terdiri dari sosok lintas sektor dari mulai pejabat, akademisi, hingga insan sepak bola tersebut.
"Tim investigasi juga buka hotline di [nomor telepon] 082135869256," kata dia.
"Jadi dari hotline ini kita berharap seandainya ada yang tak bisa bicara dengan tatap muka, atau kita tidak bisa menjangkau mereka di sana... atau mungkin ada yang luput dari tim investigasi, bisa disampaikan," imbuhnya.
Sedikitnya 131 orang meninggal dunia karena tragedi Kanjuruhan berdasarkan data kepolisian. Tragedi itu terjadi usai pertandingan sepak bola Arema FC melawan Persebaya Surabaya.