JAKARTA, Tajuk24.com - Kecurigaan akan terjadinya rusuh atau keributan saat laga Persebaya vs Arema FC sudah dirasakan seorang kameramen yang bertugas di stadion Kanjuruhan.
Seperti dikutip dari KompasTV, Seorang kameraman yang bertugas pada saat pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya disebut sudah mencium gelagat akan terjadi kericuhan pada laga derby Jawa Timur itu.
Demikian diungkapkan oleh pengamat sepak bola yang juga bekerja di stasiun TV partner Liga I, Gita Suwondo, dalam acara Sapa Pagi Kompas TV pada Jumat (7/10/2022).
Gita Suwondo menceritakan rekannya kameraman yang bertugas di lapangan sudah mengabari soal gejala-gejala akan tidak kondusifnya pertandingan di akhir laga ke kantornya yang menjadi ofisial TV partner.
Baca Juga: Alat Bukti Penting terkait Tragedi Kanjuruhan Sudah dikantongi TGPF
"Sepertinya tidak akan kondusif di akhirnya karena sudah ada gelaja-gejala," kata Gita Suwondo.
Gita menjelaskan kameraman yang merasakan ada hal yang tidak beres itu bertugas di belakang gawang. Posisi dia tepat berada di tribun utara.
"Di mana di posisi itu beberapa penontonnya ada yang turun ke lapangan," ujar Gita.
Lebih lanjut, Gita menceritakan, saat menyiarkan pertandingan sepak bola, biasanya rekannya yang seorang kameraman itu akan tetap merekam di saat pertandingan sudah berakhir.
Baca Juga: Heru Budi Hartono Adalah Orang' lama dilingkungan Balaikota Jakarta
Hanya, rekaman tersebut tidak akan dimunculkan di televisi. Tapi, berbeda ketika pertandingan Arema lawan Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober itu.
Kameraman tersebut, kata Gita, meminta izin ke kantornya bahwa kamera harus segera dibereskan atau dicopot karena suasananya sudah tidak kondusif.
Menurut Gita, kalau pekerja televisi bisa merasakan ada hal yang tidak beres, seharusnya steward atau penjaga keamanan bisa merasakan hal atau atmosfer yang sama.
Namun, para penjaga keamanan justru malah meninggalkan lokasi atau stadion. Bahkan sampai pintu stadion pun masih terkunci yang seharusnya justru dibuka saat kejadian tak kondusif itu.