JAKARTA, Tajuk24.com - Mahasiswa Politeknik Pelayaran di Surabaya, MR (19), asal Mojokerto dilaporkan meninggal setelah diduga dianiaya seniornya. Kejadian terjadi pada hari Senin (6/2/2023) jam 02.00 WIB dini hari. Kematian korban dilaporkan oleh orang tuanya ke polisi.
Kini polisi memeriksa sekitar 13 orang saksi terkait kejadian ini.
"12 sampai 13 orang diperiksa," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana, dilansir dari detikJatim.
"Laporannya tadi pagi. Dengan adanya TKP itu kami terus mendatangi Inafis [Indonesia Automatic Fingerprint Identification System, pelaksana teknis di bidang identifikasi]. Itu diduga penganiayaan," ujar Kapolsek Gunung Anyar Iptu Roni Ismullah.
Kasus yang dilaporkan oleh ayah korban kini tengah diselidiki oleh Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Baca Juga: Wanita penyuka Anak-anak di Jambi Bisa di Sebut Pedofil-Eksibisionis, korban nya Hingga 17 Anak
"Iya ada laporan polisi di Polsek Gununganyar, terkait dengan dugaan penganiayaan atau pengeroyokan. Yang lapor bapaknya. Namun perkara itu masih diselidiki Satreskrim Polrestabes Surabaya. Administrasi beserta laporan polisi (LP) dan barang bukti kami limpahkan ke sana," kata Roni.
Ayah korban M Yasin mengatakan kepada polisi bahwa anaknya kerap dibully seniornya dan sempat bercerita kepada ibu dan neneknya.
"Ke ibu sama mbahnya, nggak kerasan. Sering dibully, sering ada tindak kekerasan gitu loh. Malah dia bilang, kalau kuat saya teruskan, nggak kuat saya keluar. Kalau tiap libur itu [cerita]," ungkap Yasin pada Senin (6/2).
Pihak penyidik bersama dengan Labfor akan melakukan ekshumasi di makam anaknya tersebut dan autopsi akan dilakukan besok, Selasa (7/2). (Shir/Tajuk24)
Baca Juga: Stadion JIS Bikin Trauma Penonton Konser Dewa 19, Ada Masalah Apa?
Baca Juga: Inilah Daftar Harta Angela yang Dikuasai oleh Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Ecky Listiantho