Malang, Tajuk24.com - Kondisi saat ini Arema FC sedang tidak baik-baik saja, muncul wacana dari pihak manajemen untuk membubarkan klub Singo Edan itu.
Sejak peristiwa tragedi Kanjuruhan yang menelan ratusan korban jiwa, hingga aksi demo Aremania yang berujung ricuh Minggu (29/1/2023).
Kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan, Malang, digeruduk ratusan kera Ngalam.
Mereka menyampaikan pendapat bahwa pihak manajemen Arema FC dirasa kurang empati pada korban Tragedi Kanjuruhan.
Manajemen Arema FC mengambil sikap atas perusakan kantor mereka.
"Kami sudah berupaya secara maksimal atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa lebih dari 130 korban jiwa,"
ujar Tatang Dwi Arfianto, Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI)
Baca Juga: Prostitusi Berkedok Toko Baju Obral Digerebek di Tangsel
Dikatakan pula bahwa Arema FC sudah membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata serta menjaga eksistensi klub.
"Arema FC memberikan layanan trauma healing, serta menjaga eksistensi klub agar tetap bertahan.
Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal," kata Tatang dalam rilis klub.
Beberapa pertimbangan yang memicu wacana Arema FC akan dibubarkan diantaranya, penolakan Arek Malang dan perusakan kantor Arema FC.
Baca Juga: Ada Perjanjian Tertulis Anies dengan Prabowo, Berlaku Hingga Pilpres 2024..
Selain itu, Arema semakin kesulitan untuk mencari kandang di Liga 1 karena ditolak bermain di mana-mana.
