Api di Bukit Menoreh - Jilid 20 eps 4
Karya: SH Mintardja
“Kita harus menyadari bahwa Sekar Mirah kini berada di tangan Sidanti.”
Ki Demang menjadi semakin tidak mengerti. Karena itu ia berkata,
“Ya, kita menjadi bingung karena Sekar Mirah berada di tangan anak gila itu.”
“Nah, karena itu kita harus memperhitungkan gadis itu. Gadis yang harus kita selamatkan.
Baca Juga: Ki Demang Kirimkan Pasukan Segelar Sepapan ke Lereng Merapi
Kita tidak boleh terbakar oleh nafsu dan kemarahan tanpa menghiraukan titik bidik yang sebenarnya.
Kita hanya memperhitungkan kekuatan pasukan yang mungkin akan mampu memecahkan pertahanan padepokan Ki Tambak Wedi dan kemudian menjadikannya karang abang.
Tetapi kita lupa bahwa Sekar Mirah berada di sana, di dalam kekuasaan orang-orang itu, di dalam pertahanan yang ingin kita pecahkan.” Kiai Gringsing berhenti sejenak.
Baca Juga: Diketahui Penculik Sekar Mirah adalah Sidanti
Dilihatnya sorot pandangan mata yang keheran-heranan di sekitarnya. Ki Demang, Swandaru, Agung Sedayu, dan beberapa orang Sangkal Putung yang lain.
“Ki Demang,” berkata Kiai Gringsing seterusnya, “Sidanti dan Ki Tambak Wedi adalah orang-orang yang dapat berbuat hal-hal yang tidak dapat kita duga sebelumnya.
Kalau kita dengan serta-merta memecahkan pertahanan mereka, maka dengan demikian kita hanya menuruti nafsu sendiri.
Kita telah kehilangan tujuan kita, menyelamatkan Sekar Mirah. Sebab apabila pertahanan mereka tidak dapat melindungi padepokan mereka, maka nyawa Sekar Mirah menjadi terancam.
Mereka akan melepaskan kemarahan mereka pada Sekar Mirah. Mungkin dengan sengaja mereka membuat kita menjadi ngeri.