Pembebasan Sekar Mirah Diatur dengan Cermat di Kademangan

- Jumat, 15 September 2023 | 06:39 WIB
Api di Bukit Menoreh (foto.ist)
Api di Bukit Menoreh (foto.ist)

Api di Bukit Menoreh - Jilid 20 eps 4
Karya: SH Mintardja

“Kita harus menyadari bahwa Sekar Mirah kini berada di tangan Sidanti.”

Ki Demang menjadi semakin tidak mengerti. Karena itu ia berkata,
“Ya, kita menjadi bingung karena Sekar Mirah berada di tangan anak gila itu.”

“Nah, karena itu kita harus memperhitungkan gadis itu. Gadis yang harus kita selamatkan.

Baca Juga: Ki Demang Kirimkan Pasukan Segelar Sepapan ke Lereng Merapi

Kita tidak boleh terbakar oleh nafsu dan kemarahan tanpa menghiraukan titik bidik yang sebenarnya.

Kita hanya memperhitungkan kekuatan pasukan yang mungkin akan mampu memecahkan pertahanan padepokan Ki Tambak Wedi dan kemudian menjadikannya karang abang.

Tetapi kita lupa bahwa Sekar Mirah berada di sana, di dalam kekuasaan orang-orang itu, di dalam pertahanan yang ingin kita pecahkan.” Kiai Gringsing berhenti sejenak.

Baca Juga: Diketahui Penculik Sekar Mirah adalah Sidanti

Dilihatnya sorot pandangan mata yang keheran-heranan di sekitarnya. Ki Demang, Swandaru, Agung Sedayu, dan beberapa orang Sangkal Putung yang lain.

“Ki Demang,” berkata Kiai Gringsing seterusnya, “Sidanti dan Ki Tambak Wedi adalah orang-orang yang dapat berbuat hal-hal yang tidak dapat kita duga sebelumnya.

Kalau kita dengan serta-merta memecahkan pertahanan mereka, maka dengan demikian kita hanya menuruti nafsu sendiri.

Kita telah kehilangan tujuan kita, menyelamatkan Sekar Mirah. Sebab apabila pertahanan mereka tidak dapat melindungi padepokan mereka, maka nyawa Sekar Mirah menjadi terancam.

Mereka akan melepaskan kemarahan mereka pada Sekar Mirah. Mungkin dengan sengaja mereka membuat kita menjadi ngeri.

Halaman:

Editor: Gandung Kardiyono

Tags

Terkini

Pengamanan di Padepokan Ki Tambi Sangat Ketat

Rabu, 4 Oktober 2023 | 07:24 WIB

Temunggul akhirnya Memohon Maaf pada Bramanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 16:42 WIB

Wuranta Dicalonkan jadi Orang Kepercayaan Sidanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 08:41 WIB

Ki Tambi: Bukankah Anakmu Tidak Apa-apa, Nyai?

Senin, 2 Oktober 2023 | 17:11 WIB

Gerombolan Sidanti Tinggalkan Kademangan Jati Anom

Senin, 2 Oktober 2023 | 04:55 WIB

Terputuslah Nafas Sapu Angin yang Terakhir

Minggu, 1 Oktober 2023 | 19:17 WIB

Sidanti Mengajak Wuranta Bergabung dalam Pasukannya

Minggu, 1 Oktober 2023 | 12:39 WIB

Sidanti: Wuranta, Apakah Kau ingin Turut Aku?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 07:28 WIB

Sidanti Gagal Menemukan Agung Sedayu

Sabtu, 30 September 2023 | 06:58 WIB

Ibu Bramanti Duduk Bersimpuh Berpegangan Tiang

Jumat, 29 September 2023 | 17:14 WIB

Agung Sedayu Menghindari Pertarungan dengan Sidanti

Jumat, 29 September 2023 | 08:29 WIB

Perlawanan Gigih Pemuda Candi Sari

Kamis, 28 September 2023 | 19:10 WIB

Dengan Suara Lantang Wuranta Menantang Agung Sedayu

Kamis, 28 September 2023 | 11:43 WIB

Pertemuan Wuranta dengan Sidanti yang Tidak Diduga

Kamis, 28 September 2023 | 07:16 WIB

Halaman Rumah Bramanti Jadi Ajang Pertarungan Berdarah

Rabu, 27 September 2023 | 16:54 WIB

Wuranta mendesis, Mereka telah Melihat Aku

Rabu, 27 September 2023 | 06:35 WIB
X