Besok Pagi Dimulai Perjalanan Misi Penyelamatan Sekar Mirah

- Minggu, 17 September 2023 | 06:42 WIB
Serial Api di Bukit Menoreh (foto.ist)
Serial Api di Bukit Menoreh (foto.ist)

Api di Bukit Menoreh - Jilid 20 eps 7
Karya: SH Mintardja

"Jangan tergesa-gesa dan kehilangan perhitungan” jawab gurunya. “Beristirahatlah. Besok kita berangkat setelah kita membuat persiapan-persiapan secukupnya.”

“Kenapa besok, Guru?” sahut Agung Sedayu.

“Waktu yang sekejap sangat berguna bagi kita. Yang sekejap itu akan dapat meluluhkan segenap masa depan bagi Sekar Mirah. Yang sekejap itu akan bernilai seumur hidupnya.”

Baca Juga: Kiai Gringsing akan Menyusup ke Padepokan Ki Tambak Wedi

“Itu kalau kita dapat memanfaatkan waktu yang sekejap itu” sahut Kiai Gringsing.

“Tetapi kalau kita gagal sama sekali karena kita ditelan oleh nafsu, maka bagi kita bukan saja kehilangan waktu yang sekejap, tetapi kita akan kehilangan semuanya.

Sekarang sebaiknya kita beristirahat.
Kita dapat menilai pembicaraan ini. Mungkin kita akan menemukan pikiran-pikiran yang ternyata lebih bernilai dari pikiran-pikiran yang kita temukan dengan tergesa-gesa dalam pertemuan ini.

Baca Juga: Ki Gede Pemanahan akan Mengirim Prajurit Cadangan ke Sangkal Putung

Pertemuan yang lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu kemarahan, kecemasan dan ketergesa-gesaan daripada perhitungan yang cermat.

Apalagi perhitungan yang bersasaran luas. Hubungan yang bersangkut-paut dengan sikap Pajang terhadap Sanakeling dan Sidanti dan sikap Sangkal Putung atas hilangnya Sekar Mirah.

Kita masing-masing tidak dapat memandang dari satu segi. Sebab kedua-duanya memiliki nilainya sendiri-sendiri yang tak dapat saling dipisahkan.”

Ki Demang Sangkal Putung menarik nafas dalam-dalam. Ia mencoba untuk dapat mengerti keterangan itu.
Keterangan Ki Tanu Metir.

Ketika ia memandang Untara, maka anak muda itu mengangguk-anggukkan kepalanya.

Halaman:

Editor: Gandung Kardiyono

Tags

Terkini

Pengamanan di Padepokan Ki Tambi Sangat Ketat

Rabu, 4 Oktober 2023 | 07:24 WIB

Temunggul akhirnya Memohon Maaf pada Bramanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 16:42 WIB

Wuranta Dicalonkan jadi Orang Kepercayaan Sidanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 08:41 WIB

Ki Tambi: Bukankah Anakmu Tidak Apa-apa, Nyai?

Senin, 2 Oktober 2023 | 17:11 WIB

Gerombolan Sidanti Tinggalkan Kademangan Jati Anom

Senin, 2 Oktober 2023 | 04:55 WIB

Terputuslah Nafas Sapu Angin yang Terakhir

Minggu, 1 Oktober 2023 | 19:17 WIB

Sidanti Mengajak Wuranta Bergabung dalam Pasukannya

Minggu, 1 Oktober 2023 | 12:39 WIB

Sidanti: Wuranta, Apakah Kau ingin Turut Aku?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 07:28 WIB

Sidanti Gagal Menemukan Agung Sedayu

Sabtu, 30 September 2023 | 06:58 WIB

Ibu Bramanti Duduk Bersimpuh Berpegangan Tiang

Jumat, 29 September 2023 | 17:14 WIB

Agung Sedayu Menghindari Pertarungan dengan Sidanti

Jumat, 29 September 2023 | 08:29 WIB

Perlawanan Gigih Pemuda Candi Sari

Kamis, 28 September 2023 | 19:10 WIB

Dengan Suara Lantang Wuranta Menantang Agung Sedayu

Kamis, 28 September 2023 | 11:43 WIB

Pertemuan Wuranta dengan Sidanti yang Tidak Diduga

Kamis, 28 September 2023 | 07:16 WIB

Halaman Rumah Bramanti Jadi Ajang Pertarungan Berdarah

Rabu, 27 September 2023 | 16:54 WIB

Wuranta mendesis, Mereka telah Melihat Aku

Rabu, 27 September 2023 | 06:35 WIB
X