Pendekar Pemanah Rajawali 37.3 Ang Cit Kong Datang Melamar Oey Yong Untuk Kwee Ceng

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 19:45 WIB

"Nona Oey," ia berkata, "Begitu banyak orang Rimba Persilatan yang kenamaan hendak membekuk kau, karena lihay ilmu silat keluargamu, mereka tidak dapat berbuat sesuatu terhadapmu, bukankah?"

Oey Yong tertawa, dia mengangguk.

Oey Yok Su pun tersenyum. Ia senang orang puji ilmu silatnya.

Auwyang Hong berpaling kepada tuan rumah, ia berkata: "Saudara Yok, keponakanku telah melihat putrimu demikian lihay, ia jadi sangat jatuh hati, inilah sebabnya kenapa sekarang kami datang kemari dengan tidak memperdulikan jalan jauh ribuan lie untuk meminangnya.

Oey Yok Su tertawa.

"Ya, sudahlah!" katanya.

Auwyang Hong menolah kepada Ang Cit Kong, ia berkata: "Saudara Cit, kami paman dan keponakan mengagumi orang-orang Tho Hoa To, kenapa kau sebaliknya lain pandanganmu? Kenapa kau berlaku sungguh-sungguh sama segala bocah? Coba bukannya keponakanku itu panjang umurnya, pastilah siang-siang dia telah mati di bawah hujan jarum emas yang menjadi kepandaianmu yang istimewa…."

Dengan kata-katanya ini Auwyang Hong hendak menimbulkan urusan ketika dulu hari Ang Cit Kong menolong Auwyang Kongcu dari serbuan jarum rahasia dari Oey Yong, hanya See Tok telah membalik duduk perkaranya mungkin itu disebabkan Auwyang Kongcu telah membaliknya waktu melaporkan hal ini kepada pamannya. Tapi Cit Kong adalah seorang polos dan sabar sekali, ia tidak mengambil mumat perkataan orang, bahkan tertawa lebar, malah dengan membuka tutup cupa-cupanya, ia menengak isinya.

Tidak demikian adanya Kwee Ceng yang jujur, yang benci kedustaan. Anak muda ini lantas menyampur bicara.

"Sebenarnya Cit Kong yang menolongi keponakanmu itu, kenapa sekarang kau bicara begini rupa?!" ia menegur.

Tapi Oey Yok Su membentak; "Kita lagi bicara, bagaimana kau bocah berani campur mulut?!"

Kwee Ceng penasaran, dengan nyaring ia kata kepada Oey Yong: "Yong-jie, kau beberlah urusannya Auwyang Kongcu merampas Nona Thia supaya ayahmu mendapat tahu!"

Oey Yong tidak meluluskan permintaan anak muda itu. Ia kenal baik sifat ayahnya. Ayahnya itu dijuluki Tong Shia si Sesat dari Timur, justru karena tabiatnya yang aneh itu. Ada kalanya Tong Shia membenarkan apa yang tidak benar dan sebaliknya. Maka ada kemungkinan, perbuatan ceriwis dan busuk dari Auwyang Kongcu dipandang sebagai perbuatan umum pemuda-pemuda doyan pelesiran. Ia pun ketahui baik ayahnya tak sukai pemuda pujiannya itu. Maka ia menggunai siasat. Ia lantas berpaling pula kepada Auwyang Kongcu.

"Bicaraku masih belum habis!" katanya. "Dulu hari itu di dalam istana Chao Wang, kau mengadu kepandaian dengan aku. Dengan sengaja kau menelikung kebelakang kedua tanganmu, kau bilang bahwa tanpa menggunai tangan, kau bisa mengalahkan. Benar bukan?"

Auwyang Kongcu mengangguk membenarkan pertanyaan itu.

Halaman:

Editor: Suantho

Tags

Terkini

Pendekar Pemanah Rajawali Bab 64.4 Eng Kouw Datang

Jumat, 31 Maret 2023 | 20:07 WIB

Pendekar Pemanah Rajawali Bab 63.4 Gelang Kumala

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:39 WIB

Pecut Sakti Bajrakirana Bab 13.8, hasutan Priyadi

Jumat, 31 Maret 2023 | 17:23 WIB
X