Pendekar Pemanah Rajawali Bab 38.1 Pibu Memperebutan Jodoh

- Minggu, 19 Maret 2023 | 11:49 WIB

Bab 38. Memilih Baba Mantu.

Auwyang Hong melihat Cit Kong tidak segera menjawab, ia mendahului: "Baiklah begini keputusan kita! Sebenarnya saudara Yok sudah menerima naik keponakanku tetapi karena memandang mukanya saudara Cit, biarlah kedua bocah itu diuji pula! Aku lihat cara ini tidak sampai merenggangkan kerukunan." Ia lantas berpaling kepada keponakannya, akan membilang: "Sebentar, apabila kau tidak sanggup melawan Kwee Sieheng, itu tandanya kau sendiri yang tidak punya guna, kau tidak dapat menyesalkan lain orang, kita semua mesti dengan gembira meminum arak kegirangannya Kwee Sieheng itu! Jikalau kau memikir lainnya, hingga timbul lain kesulitan, bukan saja kedua locianpwee bakal tidak menerima kau, aku sendiri pun tidak gampang-gampang memberi ampun padamu!"

Ang Cit Kong tertawa berlenggak.

"Makhluk berbisa bangkotan, teranglah sudah kau merasa sangat pasti untuk kemenangan pihakmu ini!" ia berkata. "Kata-katamu ini sengaja kau perdengarkan untuk kami mendengarnya, supaya kami tidak usah mengadu kepandaian lagi dan lantas saja menyerah kalah!"

Auwyang Hong tertawa pula.

"Jikalau kau ketahui itu, bagus! Saudara Yok, silahkan kau menyebutkan syarat atau cara ujianmu itu!"

Oey Yok Su sudah berkeputusan akan menyerahkan gadisnya kepada Auwyang Kongcu, ia telah mengambil putusan akan mengajukan tiga soal yang mesti dapat dimenangkan calon baba mantunya. Tetapi, sedang ia memikir untuk membuka mulutnya, Ang Cit Kong dului ia.

"Main ujian? Itu pun baik!" kata Pak Kay. "Kita ada bangsa memainkan pukulan dan tendangan, maka itu saudara Yok, jikalau kau mengajukan syarat, mestilah itu mengenai ilmu silat. Umpama kata kau mengajukan urusan syair dan nyanyian, atau soal mantera dan melukis gambar dan lainnya, maka kami berdua terang-terang akan mengaku kalah saja, kami akan menepuk-nepuk kempolan kami dan mengangkat kaki, tak usah lagi mempertontonkan keburukan kami di depan kamu!"

"Itulah pasti!" Oey Yok Su memberikan kepastiannya. "Yang pertama-tama ialah mengadu silat…""Itulah tak dapat!" Auwyang Hong menyelak. "Sekarang ini keponakanku tengah terluka."

"Inilah aku ketahui," kata Oey Yok Su tertawa. "Aku juga tidak nanti membiarkan kedua sieheng mengadu kepandaian si Tho Hoa To ini, sebab itu dapat merenggangkan kerukunan kedua pihak."

"Jadi bukannya mereka berdua mengadu silat?" Auwyang Hong menegaskan.

"Tidak salah!" sahut Oey Yok Su.

Auwyang Hong girang, ia tertawa.

"Benar!" katanya. "Apakah kepala penguji hendak memperlihatkan beberapa jurus untuk setiap orang mencoba-coba jurus itu?"

"Itu juga bukan," Oey Yok Su menggeleng kepalanya. "Dengan cara itu sudah dipertanggungjawabkan yang aku nanti tidak berlaku berat sebelah. Bukankah diwaktu menggeraki tangan dapat orang membikin enteng atau berat sesuka hati? Saudara Hong, kepandaianmu dan sudara Cit sudah sampai dipuncaknya kemahiran dan barusan pun, sampai seribu jurus lebih, kamu masih sama tangguhnya. Sekarang baiklah kau mencoba Kwee Sieheng dan saudara Cit mencoba Auwyang Sieheng."

Halaman:

Editor: Suantho

Tags

Terkini

Pendekar Pemanah Rajawali Bab 64.4 Eng Kouw Datang

Jumat, 31 Maret 2023 | 20:07 WIB

Pendekar Pemanah Rajawali Bab 63.4 Gelang Kumala

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:39 WIB

Pecut Sakti Bajrakirana Bab 13.8, hasutan Priyadi

Jumat, 31 Maret 2023 | 17:23 WIB
X