Lalu terdengar suaranya Wanyen Lieh: "Ketika siauw-ong memeriksa surat peninggalannya Gak Hui itu, yang bunyinya seperti teka-teki, lalu itu dihubungi sama catatan hikayat beberapa kaisar di dalam istananya kaisar she Tio itu, maka tahulah siauw-ong surat wasiat ini disimpan di Cui Han Tong, di simpan di dalam kotak batu yang berada limabelas tindak di arah Timurnya. Buktinya sekarang, duagaanku itu tidak salah. Aku mau percaya, tak ada orang yang ketahui kenapa telah terjadi pengacauan kita di dalam istana semalam"
Kelihatannya pangeran ini sangat puas, lebih-lebih setelah kembali orang memuji padanya.
Wanyen Lieh mengurut kumisnya.
"Anak Kang, kau bukalah kotak itu!" ia memerintah.
Yo Kang menurut perintah. Ia maju, menghampirkan. Lebih dulu ia menyingkirkan segelannya kotak, habis itu ia membuka tutupnya. Maka ke dalam situ menyorotlah sinar matanya semua orang. Apa yang dilihat membuatnya semua hadiran menjadi tercengang bahna herannya, sehingga untuk sesaat itu tak ada seorang jua yang dapat membuka suaranya.
Semua mata diarahkan tajam ke dalam kotak batu, yang diharap isinya istimewa, siapa tahu kotak itu ternyata kosong melompong, tidak ada serupa benda juga di dalam situ, jangan kata surat wasiat tentang siasat perang, sehelai kertas kosong pun tidak kedapatan.
Oey Yong tidak dapat turut melihat isinya kotak, tetapi ia melihat tegas wajah semua orang, maka maulah ia menduga untuk kosongnya kotak itu. Diam-diam ia bersyukur.
Wanyen Lieh menjadi sangat lesu, ia duduk dengan memegangi meja, sebelah tangannya menunjang janggut. Ia berpikir keras sekali. Di dalam hatinya ia kata: "Aku telah memikir matang, aku menduga surat wasiat itu berada di dalam kotak ini, kenapa surat itu tak ada sekalipun bayangannya?" begitu ia memikir demikian, begitu ia mendapat pikiran, wajahnya pun menjadi bercahaya saking gembiranya. Ia sambar kotak itu, terus ia bertindak ke cimchee, di sini dengan tiba-tiba ia banting kotak ke lanti batu!
Dibarengi suara nyaring, kotak itu pecah menjadi beberapa keping.
Oey Yong cerdas, kupingnya lihay, dari suara pecahnya kotak itu, ia mendapat tahu kotak sebenarnya terdiri dari dua lapis, artinya ada lapisan dalamnya.
"Ah, siapa sangka kotak ini ada lapisannya?" katanya di dalam hati. Ia dapat menduga demikian, tetapi bukannya ia girang karena dugaannya itu tepat, ia justru menjadi masgul. Percuma menduga dengan berhasil, ia sendiri tidak bisa muncul untuk mendapatkan kepastian. Tapi ia tak usah bergelisah lama-lama, atau Wanyen Lieh tertampak sudah kembali ke mejanya seraya berkata: "Aku sangka kotak itu ada lapisan dalamnya, tak tahunya isinya tidak" Ia lesu sekali.
Lian Houw semua heran, mereka ramai membicarakan kotak itu.
"Ah, siapa sangka!" pikir Oey Yong, hatinya lega, hingga di dalam hatinya ia tertawai mereka itu. Ia berbisik pada Kwee Ceng, akan memberitahukan Wanyen Lieh belum berhasil memdapatkan surat wasiatnya Gak Hui.
Kwee Ceng pun lega hatinya mendengar keterangan itu.
"Aku lihat kawanan penjahat ini belum mati hatinya, meski mereka bakal pergi pula ke istana," Oey Yong mengutarakan dugaannya. Karena ini ia menjadi berkhawatir untuk gurunya, yang masih berada di dapur istana. Ada kemungkinan guru itu bakal diperogoki. Benar di sana ada Ciu Pek Thong yang melindungi tetapi Pek Thong bangsa berandalan, yang edan-edanan.