Api di Bukit Menoreh, Masa-masa Muda - Jilid 1. episode 1

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 16:50 WIB
Serial Api di Bukit Menoreh (ist)
Serial Api di Bukit Menoreh (ist)

Karya: SH Mintardja

Sekali-sekali terdengar petir bersambung di udara. Setiap kali suaranya menggelegar memenuhi lereng Gunung Merapi. Hujan di luar seakan-akan tercurah dari langit.

Agung Sedayu masih duduk menggigil di atas amben bambu. Wajahnya menjadi kian pucat. Udara sangat dingin dan suasana sangat mencemaskan.

“Aku akan berangkat,” tiba-tiba terdengar suara kakaknya, Untara, dengan nada rendah. Agung Sedayu mengangkat wajahnya yang pucat.

Dengan suara gemetar ia berkata, “Jangan, jangan Kakang berangkat sekarang.”

"Tak ada waktu,” sahut kakaknya, “Sisa-sisa laskar Arya Penangsang yang tidak mau melihat kenyataan, menjadi gila dan liar.

Aku harus menghubungi Paman Widura di Sangkal Putung. Kalau tidak, korban akan berjatuhan.

Anak-anak Paman Widura akan mati tanpa arti. Serangan itu akan datang demikian tiba-tiba.”

Baca Juga: Ini Kronologis Dugaan Kasus Penipuan Pengacara Natalia Rusli

“Tidakkah ada orang lain yang dapat menyampaikan berita itu?” potong adiknya.
“Tak ada orang lain,” sahut kakaknya.
“Tetapi…” bibir Sedayu gemetar.

“Aku harus pergi.” Untara segera bangkit. Tetapi tangan adiknya cepat-cepat menggapai kainnya.

“Jangan! Jangan!” adiknya berteriak,
“Aku takut!”

Untara menarik nafas panjang. Katanya, “Kau hanya akan berada di rumah ini sendirian malam nanti. Besok kau pergi ke Banyu Asri. Kau akan tinggal di sana sampai aku pulang.”

“Aku takut, justru malam ini,” sahut adiknya. “Bagaimana kalau laskar yang liar itu datang kemari?”

Halaman:

Editor: Gandung Kardiyono

Tags

Terkini

X