Tiba-tiba Swi Liang berlutut dan menempelkan dahinya di lantai dekat pembaringan.
"Hamba... hamba rela mengorbankan nyawa demi Paduka, dan hamba siap sedia melakukan apa saja untuk menyenangkan hati Paduka. Akan hamba lakukan dengan taruhan nyawa dan hamba siap menanti perintah Paduka...."
“Hi-hihi, Liang Cu. Engkau memang aneh. Betapa pun juga, mana mungkin engkau menjadi laki-laki sejati?"
"Kalau Paduka kehendaki, pasti dapat terjadi. Perintah Paduka merupakan keputusan bagi hamba, seperti perintah dari langit."
Yang Kui Hui menjadi terheran-heran. Dia bangkit duduk, membiarkan pakaian dalamnya tersingkap lebar, tidak hanya pada pahanya, akan tetapi juga pada pundaknya sehingga setengah dadanya tampak jelas, putih halus membusung. "Apa....,apa maksudmu, Liang Cu?"
"Hamba telah mempelajari ilmu kesaktian dari Subo, sehingga kalau Paduka menghendaki, hamba dapat pian-hoa (mengubah diri) menjadi seorang pria sejati."
“Ehhh...?!" mata yang bening indah itu terbelalak. Mulut yang kecil itu ternganga sehingga bibir merah basah itu membentuk lingkaran memperlihatkan lidah yang meruncing merah, dan rongga mulut yang lebih merah lagi terhias deretan gigi seperti mutiara.
Sinar mata Yang Kui Hui menjelajahi tubuh pembantunya yang berlutut itu, akhirnya dia dapat berkata,
"Benarkah itu? Sungguh aneh dan luar biasa! Coba kau buktikan omonganmu, Liang Cu. Coba kau pian-hoa menjadi seorang pria!"
Swi Liang menekan jantungnya yang berdebar tegang, mengangkat mukanya dan berkata, "Hamba... hamba... mana berani kurang ajar...?"
"Lakukanlah, ini merupakan perintah! Berdirilah dan pian-hoalah!"
Yang Kui Hui berkata penuh nafsu karena dia ingin sekali menyaksikan apakah benar gadis ini dapat pian-hoa menjadi pria, hal yang hanya pernah didengar dalam dongeng kuno saja.
"Kalau Paduka memerintahkan, hamba tidak berani membantah." Swi Liang lalu bangkit berdiri dan membungkuk. "Maafkan hamba...."
Dia lalu melepas gelung rambutnya, menggosok bedak dan yanci dari mukanya, kemudian dengan wajah merah berseri dia berkata,
"Hamba telah berubah menjadi seorang pria," suaranya kini besar, suara seorang laki-laki tulen!