Api di Bukit Menoreh, Jilid 10 episode 9
Karya: SH Mintardja
Tiba-tiba Agung Sedayu tertawa. “Jangan cemas. Tohpati tidak berbahaya bagi Sangkal Putung.
Laskarnya tidak melampaui laskar Pajang di Sangkal Putung, ditambah dengan anak-anak muda yang berani dan bertanggung jawab.”
“Tetapi Tohpati sendiri?” bertanya Sekar Mirah.
“Bukankah di sini ada Kakang Untara atau Paman Widura?”
Baca Juga: Agung Sedayu dibanding-bandingkan dengan Sidanti, oleh Sekar Mirah
Sekar Mirah menggigit bibirnya “Kalau Kakang Untara atau Paman Widura tidak ada?”
“Mereka akan tetap di sini Mirah.”
“Ya. Seandainya tidak ada. Atau ada halangan apapun?”
Agung Sedayu menarik nafas panjang, namun ia tersenyum.
Baca Juga: Dimata Sekar Mirah, Agung Sedayu berbeda dengan Sidanti
“Salah seorang dari mereka pasti berada di sini. Kalau ada keperluan yang sangat penting sekalipun, pasti mereka tidak akan pergi berdua.”
“Seandainya mereka berdua sakit? Sakit panas, sakit perut atau sakit apapun yang berat dan bersamaan?”
“Itu adalah suatu halangan di luar kemampuan manusia. Namun di sini ada seorang dukun yang pandai yang akan dapat mengobatinya.”