Bu Kek Sinsu Bab 10.27, Liu Bwee, Ouw Sian Kok Dan Pendekar Bu Tong Pai Kalah Dan Terdesak

- Minggu, 4 Juni 2023 | 01:02 WIB

"Trakkkk!" tombak di tangan Ouw Sian Kok itu patah-patah! Tentu saja tombak biasa itu tidak mampu melawan pedang Tiong-gi-kiam hadiah dari Kaisar kepada An Lu Shan ini, yang merupakan sebatang pedang pusaka kuno yang amat ampuh.

Akan tetapi Ouw Sian Kok yang berilmu tinggi itu tidak menjadi gugup.

Dia bahkan mampu menggerakkan sisa gagang tombaknya menotok pergelangan tangan kanan An Lu Shan dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga serangan ini tidak tampak dan tahu-tahu tangan Jenderal itu telah tertotok dan pedangnya terampas oleh Ouw Sian Kok!

Kini para pengawal dan orang-orang kang-ouw telah mengurungnya dan berhasil melindungi An Lu Shan yang cepat menyelinap ke belakang.

Jenderal ini menjadi marah. Selain pedangnya terampas, hampir saja dia celaka. "Serbu mereka! Basmi mereka semua, jangan beri ampun seorang pun juga!" dia berteriak memberi perintah.

An Lu Shan adalah seorang yang cerdik dan pandai memikat hati orang untuk membantunya. Akan tetapi, di waktu marah dia berubah menjadi seorang yang amat kejam dan tidak mengenal ampun, sesuai dengan latar belakang hidupnya yang liar dan ganas.

Terjadilah pertempuran yang amat seru di tepi telaga itu. Bu-tong Cap-pwe Eng-hiong, Liu Bwee, dan Ouw Sian Kok, mengamuk dengan hebatnya sungguh pun Liu Bwee dan Ouw Sian Kok selalu merobohkan lawan tanpa membunuh mereka.

Di antara mereka berdua dan An Lu Shan sama sekali tidak terdapat permusuhan, apalagi dengan para anak buah Jenderal itu, sama sekali tidak ada urusan dengan mereka.

Maka tentu saja mereka tidak sampai hati untuk melakukan pembunuhan dan hanya merobohkan mereka dengan tendangan, dorongan tangan kiri, totokan atau ada juga yang tersambar pedang akan tetapi tidak terluka parah yang membahayakan nyawa mereka.

Berbeda dengan sepak terjang Liu Bwee dan Ouw Sian Kok yang biar pun mengiriskan namun tidak pernah membunuh, sebaliknya delapan belas orang pendekar dari Bu-tong-pai itu mengamuk dengan mengerikan.

Mereka seperti segerombolan harimau yang haus darah. Pedang mereka berkelebatan. Kalau ada pihak lawan yang roboh, tentu roboh dalam keadaan yang mengerikan sekali, terobek perut mereka atau tersayat leher mereka hampir putus, atau tertembus dada mereka oleh pedang sehingga begitu roboh mereka berkelojotan dan nyawa mereka melayang tidak lama kemudian.

Delapan belas orang pendekar dari Bu-tong-pai itu seolah-olah menyebar maut di antara para pengawal An Lu Shan.

Hal ini membuat An Lu Shan marah sekali. Cepat dia memerintahkan pengawal-pengawal pribadinya untuk meninggalkannya dan menyerbu lawan.

Juga para tokoh kang-ouw tidak ada yang menganggur, sebagian menghadapi Liu Bwee dan Ouw Sian Kok yang amat lhai, sebagian pula kini menghadapi delapan belas orang pendekar Bu-tong-pai itu.

Kini pasukan pengawal yang menjaga di sekitar tempat itu sudah berkumpul semua sehingga lebih dari seratus orang anak buah An Lu Shan mengurung dan mengeroyok musuh.

Halaman:

Editor: Gunawan Wibisono

Tags

Terkini

Temunggul akhirnya Memohon Maaf pada Bramanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 16:42 WIB

Wuranta Dicalonkan jadi Orang Kepercayaan Sidanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 08:41 WIB

Ki Tambi: Bukankah Anakmu Tidak Apa-apa, Nyai?

Senin, 2 Oktober 2023 | 17:11 WIB

Gerombolan Sidanti Tinggalkan Kademangan Jati Anom

Senin, 2 Oktober 2023 | 04:55 WIB

Terputuslah Nafas Sapu Angin yang Terakhir

Minggu, 1 Oktober 2023 | 19:17 WIB

Sidanti Mengajak Wuranta Bergabung dalam Pasukannya

Minggu, 1 Oktober 2023 | 12:39 WIB

Sidanti: Wuranta, Apakah Kau ingin Turut Aku?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 07:28 WIB

Sidanti Gagal Menemukan Agung Sedayu

Sabtu, 30 September 2023 | 06:58 WIB

Ibu Bramanti Duduk Bersimpuh Berpegangan Tiang

Jumat, 29 September 2023 | 17:14 WIB

Agung Sedayu Menghindari Pertarungan dengan Sidanti

Jumat, 29 September 2023 | 08:29 WIB

Perlawanan Gigih Pemuda Candi Sari

Kamis, 28 September 2023 | 19:10 WIB

Dengan Suara Lantang Wuranta Menantang Agung Sedayu

Kamis, 28 September 2023 | 11:43 WIB

Pertemuan Wuranta dengan Sidanti yang Tidak Diduga

Kamis, 28 September 2023 | 07:16 WIB

Halaman Rumah Bramanti Jadi Ajang Pertarungan Berdarah

Rabu, 27 September 2023 | 16:54 WIB

Wuranta mendesis, Mereka telah Melihat Aku

Rabu, 27 September 2023 | 06:35 WIB
X