Bu Kek Siansu Bab 10.30, Kakek Misterius itu Adalah Kakek Dari Han Ti Ong

- Minggu, 4 Juni 2023 | 01:09 WIB

Kakek itu mengangguk-angguk. "Sudahlah, sudahlah, aku sudah tahu semua yang menimpa dirimu dan Pulau Es. Sudah semestinya demikian, ditangisi pun tidak akan ada gunanya."

Liu Bwee tersadar setelah mendengar ucapan ini. Cepat ia menghapus air matanya, lalu berkata kepada Ouw Sian Kok,

"Ouw-twako, beliau ini adalah kakek dari suamiku yang telah lama meninggalkan pulau dan mengasingkan diri sebagai seorang pertapa. Baru sekarang aku dapat bertemu dengan beliau...."

Mendengar ini, terkejutlah hati Ouw Sian Kok. Kalau orang tua ini kakek dari Han Ti Ong, berarti kakek ini dahulunya adalah Raja Pulau Es atau setidaknya tentu pangeran!

Dan tentu ilmunya sudah amat tinggi, karena dia tadi sudah merasakan kelihaian kakek ini. Hatinya makin tunduk dan dia pun menjatuhkan diri berlutut di depan kakek itu di samping Liu Bwee.

"Teecu Ouw Sian Kok mohon maaf sebesarnya kepada Lo- cianpwe," katanya.

Kakek itu terkekeh, "Heh-heh-heh, kalian ini dua orang muda memang tidak pernah bertobat!”

“Sudah puluhan tahun hidup menghadapi bermacam penderitaan, masih saja tidak mau merubah dan mencari keributan pula di sini.”

“Kalian berdua mempunyai bakat baik sekali untuk mempelajari hidup dan marilah kalian ikut bersamaku!”

“Kalau kalian tidak mau, aku pun tidak akan memaksa, akan tetapi kelak kalian hanya akan menemui kekecewaan dan kesengsaraan belaka. Sebaliknya, kalau kalian mau ikut bersamaku, segala hal mungkin saja terjadi.”

Liu Bwee dan Ouw Sian Kok saling pandang. Biar pun mulut mereka tidak saling bicara, namun hati mereka sudah saling menerima getaran.

Mereka tahu bahwa ke mana pun mereka pergi, asal mereka tidak berpisah, mereka akan merasa cukup kuat, berani, tabah dan bahagia! Maka keduanya lalu mengangguk-angguk tanpa bicara lagi.

Kakek itu merasa girang, lalu menoleh ke arah An Lu Shan. "An-goanswe, telah berbulan-bulan aku menyaksikan gerakanmu dan engkau memang pantas menjadi penggempur kelemahan kerajaan. Bukan urusanku untuk mencampuri. Nah, perkenankan kami bertiga pergi dari sini."

An Lu Shan cepat melangkah maju dan mengangkat kedua tangannya ke depan dada,

"Lo-cianpwe, saya mohon petunjuk Lo-cianpwe mengenai perjuangan kami!"

Halaman:

Editor: Gunawan Wibisono

Tags

Terkini

Temunggul akhirnya Memohon Maaf pada Bramanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 16:42 WIB

Wuranta Dicalonkan jadi Orang Kepercayaan Sidanti

Selasa, 3 Oktober 2023 | 08:41 WIB

Ki Tambi: Bukankah Anakmu Tidak Apa-apa, Nyai?

Senin, 2 Oktober 2023 | 17:11 WIB

Gerombolan Sidanti Tinggalkan Kademangan Jati Anom

Senin, 2 Oktober 2023 | 04:55 WIB

Terputuslah Nafas Sapu Angin yang Terakhir

Minggu, 1 Oktober 2023 | 19:17 WIB

Sidanti Mengajak Wuranta Bergabung dalam Pasukannya

Minggu, 1 Oktober 2023 | 12:39 WIB

Sidanti: Wuranta, Apakah Kau ingin Turut Aku?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 07:28 WIB

Sidanti Gagal Menemukan Agung Sedayu

Sabtu, 30 September 2023 | 06:58 WIB

Ibu Bramanti Duduk Bersimpuh Berpegangan Tiang

Jumat, 29 September 2023 | 17:14 WIB

Agung Sedayu Menghindari Pertarungan dengan Sidanti

Jumat, 29 September 2023 | 08:29 WIB

Perlawanan Gigih Pemuda Candi Sari

Kamis, 28 September 2023 | 19:10 WIB

Dengan Suara Lantang Wuranta Menantang Agung Sedayu

Kamis, 28 September 2023 | 11:43 WIB

Pertemuan Wuranta dengan Sidanti yang Tidak Diduga

Kamis, 28 September 2023 | 07:16 WIB

Halaman Rumah Bramanti Jadi Ajang Pertarungan Berdarah

Rabu, 27 September 2023 | 16:54 WIB

Wuranta mendesis, Mereka telah Melihat Aku

Rabu, 27 September 2023 | 06:35 WIB
X