Kakek itu mengangguk-angguk. "Sudahlah, sudahlah, aku sudah tahu semua yang menimpa dirimu dan Pulau Es. Sudah semestinya demikian, ditangisi pun tidak akan ada gunanya."
Liu Bwee tersadar setelah mendengar ucapan ini. Cepat ia menghapus air matanya, lalu berkata kepada Ouw Sian Kok,
"Ouw-twako, beliau ini adalah kakek dari suamiku yang telah lama meninggalkan pulau dan mengasingkan diri sebagai seorang pertapa. Baru sekarang aku dapat bertemu dengan beliau...."
Mendengar ini, terkejutlah hati Ouw Sian Kok. Kalau orang tua ini kakek dari Han Ti Ong, berarti kakek ini dahulunya adalah Raja Pulau Es atau setidaknya tentu pangeran!
Dan tentu ilmunya sudah amat tinggi, karena dia tadi sudah merasakan kelihaian kakek ini. Hatinya makin tunduk dan dia pun menjatuhkan diri berlutut di depan kakek itu di samping Liu Bwee.
"Teecu Ouw Sian Kok mohon maaf sebesarnya kepada Lo- cianpwe," katanya.
Kakek itu terkekeh, "Heh-heh-heh, kalian ini dua orang muda memang tidak pernah bertobat!”
“Sudah puluhan tahun hidup menghadapi bermacam penderitaan, masih saja tidak mau merubah dan mencari keributan pula di sini.”
“Kalian berdua mempunyai bakat baik sekali untuk mempelajari hidup dan marilah kalian ikut bersamaku!”
“Kalau kalian tidak mau, aku pun tidak akan memaksa, akan tetapi kelak kalian hanya akan menemui kekecewaan dan kesengsaraan belaka. Sebaliknya, kalau kalian mau ikut bersamaku, segala hal mungkin saja terjadi.”
Liu Bwee dan Ouw Sian Kok saling pandang. Biar pun mulut mereka tidak saling bicara, namun hati mereka sudah saling menerima getaran.
Mereka tahu bahwa ke mana pun mereka pergi, asal mereka tidak berpisah, mereka akan merasa cukup kuat, berani, tabah dan bahagia! Maka keduanya lalu mengangguk-angguk tanpa bicara lagi.
Kakek itu merasa girang, lalu menoleh ke arah An Lu Shan. "An-goanswe, telah berbulan-bulan aku menyaksikan gerakanmu dan engkau memang pantas menjadi penggempur kelemahan kerajaan. Bukan urusanku untuk mencampuri. Nah, perkenankan kami bertiga pergi dari sini."
An Lu Shan cepat melangkah maju dan mengangkat kedua tangannya ke depan dada,
"Lo-cianpwe, saya mohon petunjuk Lo-cianpwe mengenai perjuangan kami!"