Makna Luhur Batik Parang Yang Tidak Boleh Dikenakan Oleh Tamu Undangan Pernikahan Kaesang Erina

- Senin, 5 Desember 2022 | 20:32 WIB
Batik motif parang dahulu hanya boleh dikenakan oleh anggota keluarga kerajaan dan kesatria kerajaan (Foto: GoodNewsFrom Indonesia)
Batik motif parang dahulu hanya boleh dikenakan oleh anggota keluarga kerajaan dan kesatria kerajaan (Foto: GoodNewsFrom Indonesia)

JAKARTA, Tajuk24.com - batik merupakan bagian dari budaya Indonesia yang sudah diakui oleh United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2009 sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau Intangible Cultural Heritage (ICH). Atas pengakuan ini, Indonesia memperingati Hari batik Nasional setiap 2 Oktober. 

Salah satu motif batik tertua di Indonesia adalah motif parang. Pada zaman dahulu batik parang hanya boleh digunakan oleh raja, keluarga Keraton, dan kesatria kerajaan. Kata 'parang' berasal dari 'pereng' yang artinya lereng atau tebing batu karang. Motif parang atau perengan ini menggambarkan garis menurun dari tinggi ke rendah secara diagonal.

Garis diagonal melambangkan penghormatan, cita-cita, dan kesetiaan pada nilai-nilai yang benar. Sementara dinamika polanya menggambarkan ketangkasan dan kewaspadaan. Susunan jalinan motif parang memiliki makna jalinan tak terputus yang melambangkan kesinambungan. 

Baca Juga: Pembangunan Rumah bagi Korban Gempa Cianjur dimulai Hari ini

Besar kecilnya parang juga melambangkan status sosial pemakainya dalam lingkup kerajaan. 

batik Parang berasal dari Jawa Tengah, terutama daerah Solo dan Yogyakarta. Keduanya mirip karena dahulu daerah keduanya menyatu. Perbedaannya ada pada bentuk dan warnanya. Bentuk parang Yogyakarta diagonal kanan atas ke kiri bawah, sementara parang Solo diagonal kiri atas kanan bawah.

Warna batik parang Solo dominan cokelat soga, sedangkan parang Yogyakarta ditambah campuran warna putih dan hitam. 

Ada yang menyebut motif batik parang ditemukan oleh Sultan Agung dari Mataram, di mana ia terinspirasi oleh ombak laut yang berkesinambungan dengan kekuatan luar biasa hingga mampu memecah kerasnya karang. 

Menghormati adat istiadat maka tamu undangan yang akan hadir di pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, 10 Desember mendatang, di Pendopo Puro Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah diumumkan agar mereka tidak menggunakan batik bermotif parang. 

Baca Juga: Dilema Akan Disahkannya RKUHP di Parlemen, LBH Masih Menolak

Motif batik parang adalah termasuk motif batik terlarang di Puro Mangkunegaran, di mana hanya boleh dipakai oleh Adipati dan keluarganya. Hal ini tidak lepas dari sejarah berdirinya Dinasti Mataram. Aturan ini disampaikan langsung dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro X. 

Beberapa jenis motif batik parang

 

Motif Parang Barong  (Foto: GoodNewsFromIndonesia.id)
Motif Parang Barong (Foto: GoodNewsFromIndonesia.id)

1. Parang Barong

Halaman:

Editor: Shirley

Tags

Terkini

Asal Mula Babi Ngepet Dibongkar Peneliti Singapura

Selasa, 28 Februari 2023 | 22:22 WIB

Peta Taman Makam Pahlawan Jepang di Bawah Laut

Kamis, 8 Desember 2022 | 23:36 WIB

Hoax yang Membawa Keberuntungan

Kamis, 8 Desember 2022 | 23:10 WIB

Upacara Siraman Adat Jawa Yang Penuh Simbol Dan Makna

Selasa, 6 Desember 2022 | 18:25 WIB
X