Mengenang Pertemuan Pilot Jepang yang Menyerang Pearl Harbor dan Kelasi Amerika yang Mempertahankan Kapalnya

- Kamis, 8 Desember 2022 | 22:58 WIB
Takesi Maeda, kiri, dan John Rauschkolb, kanan. (ist)
Takesi Maeda, kiri, dan John Rauschkolb, kanan. (ist)
JAKARTA, Tajuk 24.com - 7 Desember 1941, 81 tahun silam, secara mendadak pangkalan AL-AS di Pearl Harbor, Hawaii, diserang Jepang. Perang Dunia Kedua di kawasan Asia-Pasifik pun pecah.
 
Puluhan tahun kemudian, dua veteran peristiwa besar itu tahun 2006 bertemu untuk pertama kalinya.
 
Kiri, Takesi Maeda, berusia 85 tahun saat jumpa di tahun 2006, pilot pembom terpedo Kekaisaran Jepang, sebagai pihak yang menyerang pangkalan AL Amerika di Pearl Harbor, Hawaii. Dan John Rauschkolb, juga berusia 85 tahun, kanan, kelasi, bertempur mati-matian bagi negaranya.
 
Maeda yang  menyerang dan John bertahan.
 
Pertemuan kembali saat itu  sangat emosional bagi keduanya. Mereka saling perpelukan, menitikkan air mata, dan mencoba mengingat-ingat posisi masing-masing saat kejadian.
 
"Saya terbang dari utara. Mengarah deretan delapan kapal besar dan menjatuhkan terpedo untuk kapalmu" kata Maeda.
 
John, juru signal kapal USS. West Virginia yang akhirnya tenggelam, merasakan kapal bergoncang hebat tatkala terpedo menghantam. Tubuhnya oleng, "kamu bisa saja membunuh saya" ucap John.
 
Maeda memeluk, "maafkan saya" katanya.
 
 
Keduanya lalu berangkulan, air mata menetes. Namun mereka bisa memahami posisi masing-masing bahwa saat itu karena keduanya berada dalam situasi yang sulit: kedua negara tengah berperang.
 
Akibat serangan itu Amerika mengalami pukulan telak, 18 kapal perang tenggelam, empat diantaranya -battleship/ kapal perang besar, 2.403 prajurit gugur dan 1.143 orang terluka.
 
USS. Arizona (BB-39), salah satu battleship yang tenggelam, dibom tepat mengenai gudang amunisi. Arizona meledak dengan dahsyat dan terguling, mengubur hidup-hidup ratusan prajurit di dalam perutnya.
 
Maklum, serangan datang tepat di hari Minggu pagi yang tenang dimana semua orang sedang libur dan tengah terlelap di dalam kabin.
 
Tubuh USS. Arizona terlihat dari udara, saat ini (ist)
Tubuh USS. Arizona terlihat dari udara, saat ini (ist)
 
Penentuan hari serbuan -harus hari Minggu- dirancang dengan detil oleh Isoroku Yamamoto, sang arsitek serangan. Pasalnya, sebagai mahasiswa lulusan Harvard sekaligus pernah menjadi Atase AL Jepang di Washington, ia tahu benar kebiasaan orang Amerika yang banyak beristirahat di hari Minggu. Sebagian besar ke gereja, dan sebagian lagi asyik tidur!
 
Arizona tak tertolong, tubuhnya dibiarkan apa adanya dan kemudian dijadikan monumen sekaligus Taman Makam Pahlawan.
 
John Rauschkolb meninggal bulan Oktober 2013 karena serangan jantung, sedang Takesi Maeda wafat dalam usia 98 tahun pada tanggal 29 Juli, 2019. (Gw/ Tajuk24)
 
 
 
 
 
 
 

Editor: Gunawan Wibisono

Tags

Terkini

Asal Mula Babi Ngepet Dibongkar Peneliti Singapura

Selasa, 28 Februari 2023 | 22:22 WIB

Peta Taman Makam Pahlawan Jepang di Bawah Laut

Kamis, 8 Desember 2022 | 23:36 WIB

Hoax yang Membawa Keberuntungan

Kamis, 8 Desember 2022 | 23:10 WIB

Upacara Siraman Adat Jawa Yang Penuh Simbol Dan Makna

Selasa, 6 Desember 2022 | 18:25 WIB
X