JAKARTA, Tajuk24.com- Hari ini, 17 Des 1944, karena semakin terdesak, Nazi Jerman melancarkan perlawanan terakhir terhadap serbuan tentara Sekutu dari arah Barat.
Tentara Jerman menyebut Operasi Mist, tetapi pers Barat menyebutnya Battle of Bulge.
Disebut Bulge, benjolan, untuk menggambarkan kontur tanah di kawasan Belgia sebelah timur yang bergelombang. Turun naik bukit yang terbungkus hutan lebat.
Upaya serbuan terkahir, pamungkas, karena Jerman semakin terdesak. Ini serangan untung-untungan karena tak didukung kekuatan besar.
Berbeda dengan penyerbuan Jerman ke Eropa Barat di tahun 1940 saat menyerbu Belanda, Belgia dan Perancis yang terukur dan terencana dengan baik, serbuan ke kawasan 'benjolan' ini menggunakan kekuatan terakhir yang bisa dikumpulkan.
Pasukan Jerman, meski dibekali tank hebat, Tiger II, akhirnya kandas. Menyerbu dengan kekuatan 250.000 prajurit didukung 500 Panser, tentara 'kekuatan terakhir' ini merangsek maju menghajar apa saja.
Ada tank Tiger II yang saat titu adalah mesin perang paling kuat yang sangat sulit dilumpuhkan.
Inilah kekuatan terakhir yang mengejutkan Sekutu. Tujuan serangan adalah merebut kota pelabuhan Antwerpen di Belgia hingga Sekutu terbelah dua, sisi utara di belanda dan sebelah selatan di Perancis.
Sekutu yang berharap PD II segera berakhir di bulan Desember 1944 itu sangat meremehkan kekuatan Jerman. Tak menyangka bahwa Jerman masih menyimpan otot kuat bernama tank Tiger II dengan ribuan pasukan militan!
Baca Juga: FIFA Pertimbangkan, Piala Dunia 2026 Tim Peserta Ditambah dari 32 Menjadi 48 Negara. Makin Seru..

Amerika merespons serangan Jerman dengan mengirim pasukan menembus hutan bersalju (ist)
Hebatnya, dalam penyerbuan ini Jerman menerjunkan pasukan komando spesial di wilayah musuh. Mereka berseragam tentara Amerika, bersenjata dan beratribut lengkap ala Amerika!
Pasukan ini direkrut secara khusus, karena terdiri atas anak-anak muda Jerman yang fasih berbahasa Inggris, lengkap dengan aksen Amerika! Pasukan memang diambil dari anak-anak muda Jerman yang sebelum perang belajar di luar negeri, khususnya Amerika, dan mereka pulang saat negara membutuhkan tenaga mereka.
Tugas 'pasukan khusus' ini adalah meledakkan ratusan tiang listrik dan telepon hingga komunikasi kacau. Selain itu mereka juga memindahkan marka-marka jalan. Misalnya arah menuju suatu kota diganti atau dipindahkan hingga pasukan Amerika banyak yang tersasar atau hanya berputar di suatu area.
Kehadiran tentara gadungan ini tentu saja menimbulkan kekacauan dan kecurigaan diantara tentara Sekutu sendiri, hingga seorang Jendral tiga bintang, Omar Bradley, sampai diperiksa jati dirinya hingga tiga kali!
Omar bahkan dites dengan pertanyaan aktual tentang olah raga dan pertanyaan seputar artis penyanyi-bintang film yang sangat nge-top saat itu di Amerika, seperti yaitu Betty Grable.
Beruntung Omar bisa menjawab semuanya.
Sayang serbuan Jerman ini gagal, tak lain karena di akhir-akhir keruntuhan Hitler BBM sangat sulit. atau, serbuan ini tanpa didukung logistik bahan bakar!
Terpaksa, tank ditinggal dan prajuritnya balik kanan dan pulang jalan kaki menyusuri jalanan bersalju yang mengigil, maklum sedang musim dingin. Akhir perang yang tragis! (Gun/ Tajuk24)