JAKARTA, Tajuk24.com- Dalam foto utama nampak mobil Ford V-8 yang digunakan pasangan perampok legendaris Bonnie and Clyde saat disergap polisi dalam sebuah jebakan mematikan.
Sekitar 150 peluru menghantam mobil. Sebagian tertahan badan mobil, sebagian besar lainnya menembus kaca dan membunuh pasangan maut itu.
Petualangan Bonnie and Clyde yang telah merampok banyak bank, SPBU, toko dan membunuh setidaknya 9 polisi, berakhir tanggal 23 Mei 1934.
Bonnie masih 25 tahun dan Clyde 23 tahun. Sungguh masa muda yang berlalu dengan sia-sia.
Kisahnya bisa disaksikan dalam film The Highwaymen, 2019 (ada di jaringan Netflix)
Nah, dari kisah perampok dimabuk asmara ini ada pelajaran penting yang bisa diambil. Simak tahun kejadian kejahatan Bonnie and Clyde, terjadi dalam kurun 1933-1934. Masa dimana dunia dalam kesulitan besar!
Mari simak lebih mundur lagi, di tahun 1929, semua berawal dari sana.
Diawali dengan kejadian yang kondang disebut Black Thursday, 24 Oktober 1929, yakni hancurnya harga saham -secara mendadak- di pasar bursa New York, efeknya lalu merembet kemana-mana.
Bahan pangan hilang, ekonomi tumbang. Banyak perusahaan gulung tikar dan pengangguran besar terjadi dimana-mana.
Di Amerika orang mau melakukan apa saja hanya agar bisa makan, siap kerja serabutan asal perut kenyang. Tak ada yang berpikir untuk pergi piknik, apalagi buat kaya, hanya makan...ya agar bisa makan saja!
Kelas pekerja, yang menjadi tulang punggung negara banyak yang menganggur. Tak bisa terus berdiam di rumah dan kelaparan, banyak yang lalu meninggalkan rumah!
Keluarga demi keluarga. Mereka bekelana kemana mana, tidur di sembarang tempat, dan mampir di rumah siapa saja, untuk meminta makanan!
Para gelandangan ini kemudian disebut Kaum Hobo.
Mereka nomaden kemana-mana dan hidup kompak diantara mereka yang senasib. Mereka punya coretan-coretan khas -alat komunikasi rahasia- diantara Kaum Hobo yang disebut Sandi Hobo. Bahasa sandi ini tentu tak jauh dari urusan perut.
Sandi Hobo muncul begitu saja. Disepakati tak tertulis secara bersama-sama.
Misalnya, coretan bergambar salib di depan rumah seseorang, itu artinya si pemilik rumah seorang yang relijius mendadak akan murah hati dengan mengeluarkan makanan kalau kita bisa berkisah hal-hal yang berbau relijius!
Baca Juga: Polisi Akhirnya tetapkan Ketua Panitia Lomba Tarik Tambang Maut di Makassar jadi Tersangka
Ada sandi untuk berjaga-jaga. Misalnya, awas ada polisi atau yang punya rumah galak/ pelit dan banyak lagi.
Tak hanya melahirkan kriminal, masa sulit juga menyuburkan bangkitnya politikus pemalas dan jahat.
Jerman yang baru mencoba membangun ekonominya di tahun 20-an, berkat bantuan pinjaman dana segar dari Amerika, mendadak harus menelan pil pahit: pinjaman mendadak ditarik karena ada klausul - pinjaman akan diambil -mendadak- kalau pemilik uang butuh duit!
Nah, uang pun dibawa pulang. Pasar saham jeblok, pemerintah AS juga butuh duit!
Jerman gigit jari.

Bonnie dan Clyde dan tabel sandi Hobo, muncul di saat sulit (ist)
Disinilah mulai muncul politisi busuk dan jahat semacam Adolf Hitler (AH) yang menjanjikan sebuah fatamorgana: yakni bila komunitas (rakyat) bersatu maka negara akan maju, dan kopral kelahiran Austria itu bersumpah akan membawa Jerman maju selama seribu tahun!
Karena banyak orang nganggur dan lapar, ajakan ini langsung ramai peminat, apalagi ada pembagian roti di setiap rapat raksasa. Klop sudah!
Partai Nazi -partai besutan- Hitler langsung laris pendukung setelah sebelumnya tak ada yang melirik (dalam keadaan normal, kondisi warga sibuk karena punya kerja, dompet tebal dan banyak makanan siapa yang mau mendekati partai yang menawarkan semua omong kosong itu?)
Dan, catat tahunnya, 25 Januari 1933, Hitler berkuasa penuh di Jerman. Semua karena suara dan dukungan orang lapar! Ambisi ngawurnya, kita tahu kemudian, justru membawa Jerman pada kehancuran.
Di Italia demam yang kurang lebih sama juga terjadi, Il Duce (Sang Pemimpin) Benito Mussolini, naik panggung dengan cara unik. Ia membentuk semacam ormas preman yang sangar, beringas dan haus berantem.
Tiap hari hanya membuat onar, onar dan onar. Tindakan anarki terjadi dimana-mana. Negara pusing.
'Dibantu' ekonomi lagi sulit, pengikut Mussolini berkembang biak dengan cepat!
Bayangkan, preman berhasil menekan raja Vittorio Emanuele III dengan cara kurang ajar! Mussolini menyuruh seluruh anak buahnya yang memang sangar-sangar untuk berbaris dan mengepung ibukota Roma!
Raja ciut nyalinya!
Dan, demi stabilitas, akhirnya menarik Mussolini masuk dalam pemerintahan.
Bencana lebih besar pun dimulai!
Orasinya memang memabukkan, setidaknya bagi mereka yang lapar.
Mussolini berjanji akan membawa Italia kembali masyhur seperti di era Kerajaan Romawi. Rakyatnya makmur. Dan, negaranya menjadi besar.
Dan ketika ia berkuasa penuh, apa yang dilakukan Mussolini? Ia menyerang Etiopia, sebuah negara di Afrika, di tahun -catat- 1935!
Bencana berikutnya, yang lebih berbahaya, pun muncul. Bila dua politikus gila dan punya kuasa bersatu, maka dunia segera berdebar-debar menantikan episode berikutnya.
Tahun 1937, Hitler maupun Mussolini sepakat sohiban. Bersatu dalam dua kekuatan solid!
1 September1939 secara mendadak Jerman menyerang Polandia dan seterusnya dan seterusnya, Perang Besar pecah di Eropa.
Di Jepang juga sama saja. Dilanda depresi, ekonomi berantakan, negara tak punya sumber daya alam ini lalu melirik harta tetangga yang subur makmur loh jinawi.
Militer -tepatnya ADnya- bangkit. Politikus jahat yang bergerilya di parlemen akhirnya berhasil mendorong hawa nafsu petinggi AD untuk bertindak buas. Perkawinan ini berbahaya dan langsung terbukti.
Segala alasan pembenaran lalu dicari untuk menguasai ladang milik tetangga. Dan tanggal 19 September 1931 Jepang secara mengejutkan menggasak Manchuria, kawasan milik Cina di sebelah utara yang kaya akan padi.
Peringatan Liga Bangsa-Bangsa, Badan Dunia beranggotakan banyak negara, sebelum PBB, agar Jepang segera angkat kaki dari Manchuria sama sekali tak dianggap. Jepang malah makin membabi buta.
Puncaknya, di Berlin, 27 September 1940, terbentuk koalisi 3 negara -Jerman, Italia dan Jepang- dan kita tahu kemudian perang juga mengganas di Asia!
Semua berawal dari masa sulit!
Kriminal berat di Amerika tak hanya Bonnie and Clyde, John Delinger ( tonton film Public Enemy), Al Capone dan 100 nama lagi pelaku kriminal kelas berat muncul di era sulit ini, diantaranya seorang emak-emak!
Ma Barker, pemimpin gang rampok dari Arizona. Sosoknya begitu berpengaruh sampai-sampai Boney-M kelompok vokal dari Jerman membuat lagunya: Ma Baker (Barker diubah jadi Baker, agar lebih mudah mengingatnya), dan lagunya juga ngetop di era 70-80.
Dunia, saat ini digambarkan sedang muram. Perang Ukraina-Rusia masih sengit. Terjadi blokade ekonomi dan juga pembatasan penjualan enerji. Lalu, orang menyebut tahun 2023 yang ada di ambang pintu bakal terjadi resesi global. Akankah Dunia mengulangi kesalahannya di tahun 30-an? (Gw/ Tajuk24)
Baca Juga: Panggung Sangga Buwana Keraton Solo, Bangunan yang tak ada diKeraton Trah Mataram Islam Lain